Proses dan Fungsi Mental : Sensasi dan Persepsi

 Bismillahirrahmanirrahim

Assalamualaikum wr. wb

Perkenalkan kembali nama saya Lidya Hanum dari Prodi Psikologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas dengan NIM 2310321022. Untuk pertemuan ke-9 setelah UTS kali ini saya akan membahas materi pembelajaran yang akan dibahas pada hari Senin tanggal 30 Oktober 2023. Bertujuan memenuhi tugas mingguan Psikologi Umum oleh bu Mafaza, S.Psi., M.Sc dengan dua dosen pengampu lainnya yaitu bu Diny Amerike, S.Psi.,Psikolog, dan bu Puji Gufron Rhodes,S.Psi.,M.A. Dengan judul materi Proses dan Fungsi Mental : Sensasi dan Persepsi

PROSES DAN FUNGSI MENTAL

Proses mental merupakan suatu bentuk proses indra manusia yang menangkap informasi sehingga menimbulkan suatu bentuk gejala bagi penggerak tubuh seseorang yang nantinya akan mempengaruhi tingkah laku manusia. Suatu proses mental dapat dilihat berdasarkan gejala emosi, konotasu hingga kognitif. Yang merupakan contoh - contoh dari gejala kognitif adalah sensasi, ingatan, bahasa, penalaran, dan penyelesaian masalah (Morgan,dkk.,1884). Suatu proses yang membuat manusia dapat berpikir dan memahami keadaan di lingkungan merupakan suatu proses yang terjadi di otak yang merupakan fungsi dari proses mental itu sendiri, selain itu kemampuan dalam mengambil keputusan, memproses informasi, mengatur informasi dan belajar dalam kehidupan sehari-hari juga termasuk kedalam fungsi dari proses mental

"Perilaku manusia dapat mempengaruhi proses mental"

THE ABCs OF SENSATION 

1. Transduction

        Proses awal penerimaan informasi suatu stimulus oleh panca indera yang disebabkan karena adanya suatu rangsangan yang diterima oleh alat indera manusia merupakan pengertian Sensasi. Sensasi diakibatkan aktifnya rangsangan khusus di panca indra yang kemudian mengakibatkan rangsangan dari luar akan diterima yang pada akhirnya rangsangan diterima dan dilakukan perubahan dengan berbagai pengolahan menjadi impuls listrik yang mengalir kesemua sitem saraf dan menujuk ke otak, sehingga akan menghasilkan aktifnya alat indra berupa dapatnya kita melihat,mendengar,mencium bau,mengecap,menyentuh, dan berbagai hal lainnya. Dimana proses perubahan suatu stimulus dari luar seperti cahaya,bunyi,dan lainnya menjadi suatu rangsangan impuls listrik yang diterukan ke otak ini disebut dengan transduksi

Reseptor sensorik merupakan suatu bentuk istimewa dari sistem saraf yang dibentuk secara khusus dari neuron dan gabungan beberapa sel-sel, Sel-sel reseptor terbentuk dari beberapa jenis energi contohnya : reseptor mata dirangsang oleh cahaya, reseptor telinga bereaksi dengan getaran, reseptor kulit dirangsang oleh suhu dan juga tekanan dan reseptor rasa dan bau dirangsang oleh zat kimia.

Reseptor metransduksi suatu informasi fisik menjadi sinyal listrik dengan cara-cara yang berbeda, yang pada akhirnya membuat terjadinya hiperpolarisasi atau depolarisasi berdasarkan waktu dan intensitas informasi rangsanga yang didapatkan.

Cara yang digunakan dalam memproses informasi sensorik dikenal dengan sinestia. Sinestia sendiri adalah suatu fenomena neurologis yang menghasilkan banyak persepsi berupa penglihatan, pendengaran, suara, atau rasa dalam bentuk respon indra dari rangsangan yang berbeda. atau gampangnya Sinestesia dalah sensasi yang sama yang berasa dari organ sensorik yang menghasilkan penyampaian informasi yang salah ke bagian otak. Contohnya adalah ketika seorang melihat kata rabu, namun yang terpikir dalam ingatannya adalah warna biru.

CONTOH APLIKATIF DARI TRANDUKSI DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

Contohnya adala suara piano yang berasal dari gelombang suara yang berasal dari getaran suara yang dipicu dari tombol yang ditekan  sehingga menciptakan suatu getaran, dimana getaran tersebut ditransduksi melalui udara sebagai gelombang suara yang kita dengan, Proses ini menciptakan frekuensi nada dalam menghasilkan suara musik yang indah.

2. Sensory Thresholds

Sensory Theresholds (Ambang Batas) merupakan perbedaan tekecil antara dua berat yang dapat dideteksi. Just noticeable diference merupakan suatu perbedaan terkecil dari dua rangsangan yang dapat mendeteksi 50% setiap waktunnya dan perbedaan dari rangsangan tersebut terjadi secara konstan. Yang mana hal tersebut di peroleh dari hasil penelitian Ernst Weber yang dikenal dengan hukum weber mengenai just noticeable diference (jnd) atau difference threshold.

CONTOH APLIKATIF JND DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

Ketika kita menaikkan atau menurunkan volume televisi atau audio di perangkat elektronik, kita melakukan penyesuaian berdasarkan pada JND. Perubahan kecil dalam volume (misalnya, dari level 10 ke level 11) mungkin tidak terlalu terasa, tetapi perubahan yang lebih besar (misalnya, dari level 10 ke level 20) akan lebih terasa perbedaan volumenya.

Absolute Threshold merupakan hasil studi yang dikembangkan oleh Gustav Fechner yang berasal dari studi weber. Absolute Threshold adalah suatu rangsangan terendah yang dapat dideteksi secara sadar dalam jangka waktu setengah persen dari awal rangsangan tersebut muncul. Contohnya adalah ketika pewangi yang sangat lembut dapat tercium oleh orang-orang tertentu yang berada di ruangan yang besar.

Subliminal Stimuli adalah suatu rangsangan yang hadir di bawah tingkat kesadaran. Rangsangan yang terjadi pada kondisi ini tidak cukup kuat untuk menyadari seseorang walaupun rangsangan ini dapat mengaktifkan reseptor sensori. Subliminal perseption merupakan rangsangan yang terjadi dibawah alam sadar yang dapat mempengaruhi proses perilaku individu.

CONTOH APLIKATIF SUBLIMINAL STIMULI DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

Subliminal sendiri sering digunakan dalam dunia periklanan, diantaranya adalah iklan es krim Baskin Robbins yang menjual es krim dengan 31 varian rasa, dimana dari logonya sendiri, menggabarkan sebuah makna tersirat yang digunaakan oleh perusahaan es tersebut dengan mempromosiikan jumlah varian rasa yang mereka pasarkan, dimana jumlah Varian rasa tersebut mereka letakkan di huruf B R kapital dimana terdapat angka yang berwarna pink, yaitu angka 3 dan 1 yang menunjukkan jumlah varian rasa yang dijual Baskin Robbins tersebut tersedia 31 varian rasa dimana tanpa orang-orang tersebut sadari akan maksud dari logo tersebut.

Berikut adalah logonya yang dapat teman-teman perhatikan secara seksama :

Signal Ditection Theory adalah pendeteksian stimulus yang terjadi berdasarkan pafa intensitas stimulus dan keadaan fisik/psikologis suatu individu, Tujuan dari teori ini sendiri untuk membandingkan penilaian atau keputusan yang kita buat dalam keaadan yang tidak pasti.

Sinyal yang terdeteksi disebut dengan Hit. Sedangkan sinyal yang tidak terdeteksi disebut dengan Fail, Namun jika sinyal tersebut tidak ada namun terdeteksi disebut dengan False Alarm, dan Correct Rejection adalah sinyal yang tidak ada dan tidak ada sinyal yang terdeteksi.

CONTOH APLIKATIF SIGNAL DETECTION THEORY DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

Selesai menonton fil horor, maka rasa takut atau waspada akibat efek dari film tersebut akan merasuki pikiran, Lalu, ketika di kamar, kita mendengar suara ketakutan pintu yang sebenarnya hal itu suara yang sebenarnya tidak ada apa-apa. Jika suara itu tidak ada, maka individu tersebut mengalami efek dari film horor yang ditonton tersebut sehingga memancing rasa takut mereka.

3. Habituation Ans Sensory Adaptation

Habituation adalah penurunan respons otak yang terjadi pada suatu stimulus. Reseptor sensori pada keaadan ini masih tetap merespons rangsangan, namun bagian bawah otak tidak lagi mengirimkan sinyal dari reseptor ke korteks. Contohnya : Ketika meggunakan kacamata dalam jangka waktu yang lama, secara tidak sadar sebenarnya kulit masih merasakan kacamata tersebut, namun lama-kelamaa tidak lagi terasa karean respons otak sudah berhabituasi. Jika ada orang yang mengingatkan kembali tentang kacamata, maka kita akan kembali merasakan keberadaan kacamata tersebut di kulit kita.

Sedangkan sensory adaptation adalah pengurangan kepekaan oleh alat indra terhadap stau stimulus setelah terpapar lama, contohnya : ketika kita berada di kolom berenang dimana awal kita masuk akan merasakan dingin namun lama-kelamaan kita akan merasa air kolom tersebut tidak lagi dingin.

PROSES INDRA PENGLIHATAN

1. LIGHT AND THE EYE

Seorang ahli yang bernama Albert Einstein mengataan cahaya adala suatu kelompok gelombang kecil yang dikenal dengan foton dan mempunyai panjang gelombang tertentu. Berdasarkan sifat psikologisnya sendiri terdapat tiga bentuk persepsi manusia mengenai cahaya yaitu : kecerahan, warna dan saturasi berikut penjelasannya :

  • Brightness/ Kecerahan Suatu kecerahan yang terjadi berdasarkan tingi dan rendahnya gelombang amplitudo, dimana semakin tinggi amplitudo gelombang maka akan semakin terang cahaya lampunya dan semakin rendah gelombang amplitudo maka semakin redup cahaya lampunya.
  • Color

    Warna ditentukan berdasarkan panjang gelombang yang bisa diukur dengan nanometer. Dimana gelombang pendek ditentukan di ujung spektrum yang berwarna biru, sementara gelombang panjang ditentukan oleh ujung spektrum merah.
  • Saturation Adalah kemurnian warna yang dapat dilihat oleh individu, Saat cahaya mengandung gelombang tunggal, maka warna murni yang dihasilkan tersaturasi secara penuh. Contohnya adalah ketika seseorang melukis dengan menggunakan warna merah dengan cat, maka warna merah tersebut merupakan warna murninya, sedangkan jika kita akan mencampurkan warna merah dengan air, maka warna merah akan menjadi kurang jelas kerena mengandung campuran panjang gelombang.
2. THE STRUCTURE OF EYE

Cahaya yang masuk ke mata secara langsung bersal dari sumber cahaya atau secara tidak langsung memantul pada suatu objek. Satu titik cahaya yang berasal dari suatu sumber atau pantulan dari suatu objek harus melewati struktur mata dan berakhir pada retina mata. Cahaya yang membengkon saat melewati zat dengan kepadatan yang berbeda disebut dengan pembiasan. Contohnya : Dasar sungai yang dalam terlihat dangkal di permukaan air yang tenang.

Struktur Mata :
a). Kornea : adalah permukaan mata dilapisi selaput bening. Kornea berfungsi melindungi mata dengan mencegah kotoran dan benda asing serta menyaring sinau UV yang masuk ke mata, tidak hanya melindungi kornea juga memfokuskan sebagian besar cahaya yang masuk ke mata. Kornea sendiri memiliki kelengkungan yang tetap yang tidak memilki opsi untuk mengatur kefokusan itu.

b). Aqueous Humor : adalah cairan bening berarir yang berguna untuk menyedikan nutrisi untuk mata sebagai penyeimbang tekanan pada mata. Cairan ini akan terisi secara terus menerus.

c). Pupil : adalah tempat pengaturan intensitas cahaya yang masuk ke mata. Cahaya dari bayangan visual akan masuk ke bagian dalam mata melalui sebuah lubang yang dikenal dengan sebutan pupil. 

d). Iris/ bagian mata yang berwarna : adalah tempat pembentukan warna terhadap objek, Iris dapat merubah ukuran pupil yang mengendalikan lebih banyak atau lebih sedikit cahaya yang masuk ke mata, selain itu iris juga berfungsi untuk membantu dalam memfokuskan gambar, adapun cara yang dilakukan iris dalam mempermudah melihat adalah orang mencoba menyipitkan mata untuk melihat.

e). Lensa : Terletak dibelakang iris,yang digantung oleh otot yang terdapat pada struktur bening yang disebut dengan lensa. Lensa bersifat fleksibel dalam mengatur proses pemfokusan yang dimulai dari kornea. Dalam proses itu dikenal dengan akomodasi visual. lensa dapat mengubah bentuk ketebalan dari tebal ke tipis yang bertujuan untuk memfokuskan pada objek yang dekat dan jauh.

Variasi ukuran tebal membuat lensa dapat memproyeksikan gambar yang tajam pada retina, Orang yang mengalami penuaan akan lebih berkemukinan dalam kehilangan kemampuan ini karena lensa akan mengeras yang dikenal dengan kelainan presbipia. Pada rabun jauh  atau miopia, akomodasi visual dapat terjadi, berfungsi dalam melakukan finalisasi pemfokusan terhadap objek/ mengatur daya akomodasi lensa agar bayangan tempat jatuh diatas retina. Rabun dekat dikenal dengan hyperopia atau titik fokus di luar retina.

f). Vitreous Humor : Setelah melewati lensa, cahaya melewati ruang terbuka yang berisi cairan bening seperti jeli yang disebut dengan Vitreous Humor. Cahaya ini juga dapat memelihara mata seprti aqueous humor

g). Retina : Menangkap cahaa atau melihat cahaya.

h). Fovea : Ketajaman penglihatan pada mata manusia.

i). Optic Nerve : Mengirimkan informasi dari retina ke otak.


3. RETINA, ROD, AND CONES

Retina : Tempat berhenti terakhirnya cahaya di mata,retina juga merupakan area sensitif cahaya di bagian belakang mata yang terdiri dari tiga lapisan yaitu : sel ganglion, sel bipolar, sel batang, sel kerucut, serta sel spesial reseptor (fotoreseptor) yang mengalami berbagai gelombang cahaya.

Retina bertugas dalam menyerap dan memproses informasi cahaya, yang berfungsi menerima foton cahaya dan mengubah menjadi sinyal saraf untuk dikirimkan ke otak, yang pertama dikirimkan ke sel bipolar (sejenis interneuron yang berujung dua yang mempunyai satu dendrit dan satu ujung akson lainnya) merupakan fungsi ujung retina yang disebut dengan foton.

Kerucut : adalah bagian yang menerima foron cahaya yang berfungsi mengubah sinyal saraf pada otak. Cahaya yang dikirimkan terlebih dahulu ke sel bipolar kemudian ke sel ganglion yang aksonnya membentuk saraf optik.

Terdapat 6 juta kerucut disetiap mata, dimana kerucut bertanggung jawab dalam melihat warna. Sedangkan batang untuk melihat warna hitam dan putih serta nuansa abu-abu.

Batang : Merupakan bagian yang membuat mata beradptasi dengan cahaya redup/ gelap.

Mata tidak dapat beradaptasi dengan rangsangan kosntan ketika keadaan normal karena gerakan saccadic.

4. THE VISUAL PATHWAY


Cahaya yang masuk ke mata dapat dibagi menjadi bidang visual kiri dan kanan. Cahaya dari bidang visual kanan jatuh disisi kiri retina masing-masing mata, cahaya yang berasal dari bidang visual kiri jatuh disisi kanan setiap retina.

Cahaya yang bergerak uru pada korne dan lesa, menghasilkan gembar yang di proyeksi pada retina sehingga menghasilkan gambar terbalik dan terbalik dari kiri ke kanan dibandingkan dengan bidang visual.

Area retina dibagi menjadi dua bagian yaitu : Retina Temporal (Retina yang mengarah ke pelipis kepala), Nassal Retina / Retina hidung (bagian yang mengarah ke pusat atau hidung).

Rods adalah sel  membuat mata yang beradptasi dengan cahaya redup. Dark adaptation adalah kemampuan mata dalam memulihkan kemampuan untuk dapat melihat dari keadaan terang ke keaadan yang gelap. Cones sendiri bertanggung jawab dalam light adaptation dan beradaptasi lebih cepat dibandingkan rods.

5. PERCEPTION OF COLOR

TRICHROMATIC THEORY
Diusulkan oleh Thomas Young pada tahun 1802 yang kemudian dimodifikasi oleh Hermann Von Helmholtz pada 1852.

Terdapat tiga jeni kerucut yaitu : kerucut biru, kerucut merah, dan kerucut hijau. Ribuan warna yang kita libat merupakan hasil kombinasi dari tiga warna tersebut yang menghasilkan warna-warna sekunder lainnya. Sel kerucut memberi respon cahaya pada rentang panjang gelombang.

Corak kerucut akan menyesuaikan dengancahaya yang diterima oleh masing-masing kerucut. Kerucut-kerucut kemudian memamcarkan pesan ke pusat penglihatan otak.

Paul K. Brown dan George Wald (1964) membuktikan bahwa ketiga kerucut memilki kadar tingkat sensitif masing-masing terhadap panjang gelombang yang dapat diukur dengan nanometer.

OPPONENT-PROCESS THEORY
Afterimages adalah gambar yang terjadi melalui sensasi virutual yang berlangsung dalam waktu yang singkat setelah rangsangan asli dihilangkan. Fenomena Aferimage warna dijelaskan melalui teori persepsi warna kedua, yaitu Opponent-process theory,
Teori ini ditemukan oleh Edwald Hering pada tahun 1874, dimana dalam teori ini terdapat empat warna primer yaitu : warna merah, hijau, biru, dan kuni yang bekerja secara berpasang-pasangan. dengan masing-masing anggota pasangan sebagai lawan. pasanganya sendiri yaitu merah dipasangkan dengan lawannya hijau, merahdipasangkan dengan kuning. Jika salah satu anggota terhalang dan tidak dapat bekerja sehingga tidak ada warna hijau kemerahan dan kuning kebiruan.

Jenis teori ini berlawanan dengan teori penglihatan warna yang mengusulkan neuron visual dirangsang degan cahaya atau dihambat oleh cahaya lain,

Nukleus genikulat lateral (LGN) : Tempat sel bipolar retina dan sel ganglion, serta sel proses lawan yang terdapat dalam tahalmus.
LGN sendiri merupakan bagian dari jalur yang dilalui informasi visual ke lobus oksipital

" Kedua teori berperan penting dalam penglihatan. Teori triktromatok dapat menjelaskan apa saja yang terjadi dengan rangsangan mentah (deteksi sebenarnya dari berbagai panjang gelombang cahaya). Teori proses lawan dapat memberi penjelasan bayangan dan aspek lain dari persepsi visual yang terjadi setelah deteksi awal cahaya dari ligkungan."

COLOR BLINDESS
Kerucut yang merusak retina menyebabkan buta warna. Seseorang yang tidak memiliki sel kerucut atau sel kerucutnya tidak berfungsi sama sekali akan mengakibatkan buta warna monokrom. Penglihatan dikromatik merupakan buta warna yang terjadi karena satu sel kerucut tidak lagi berfungsi secara baik.

Laki-laki lebih rentan terkena buta warna karena penglihatan yang kekurangan warna berkaitan dengan satu set sel kerucut yang diwariskan dalam pola yang dikenal dengan pewaris terpaut seks. Gen untuk penglihan warna bersifat resesif, dalam mewarisi sifat resesif sendiri di butuhkan dua gen, dimana satu gen dari masing-masing orang tua, tetapi gen penglihatan yang mengalami kekurangan warna melekat pada kromoso tertentu yang membantu menentukan jenis kelamin seseorang.

Dimana laki-laki mempunyai satu kromosom X dan satu kromosom Y yang lebih kecil sedang wanita sendiri memilki dua kromosom X,Y yang lebih kecil lebih mempunyai lebih sedikit gen dari pada X yang lebih besar dimana salah satu gen yang hilang merupakan gen yang akan menekan gen untuk penglihatan yang kekurangan warna. Bagi wanita untuk mengalami penglihatan warna yang mengalami kekurangan warna, di haruskan mewarisi dua gen resesif, satu dari setiap orang tua, namun pria sendiri hanya perlu mewarisi satu gen resesif dari gen yang diturunkan kepadanya dari kromosom X ibunya. Peluangnya lebih besar terjadi, oleh karena itu lebih banyak pria dari pada wanita yang mengalami buta warna.




INDRA PENGLIHATAN

THE HEARING SENSE

1. SOUND WAVES AND THE EAR

Getaran molekul udara yang mengelilingi kita disebut dengan gelombang suara. Gelombang suara mempunyai sifat gelombang yang sama, yaitu panjang gelombang, amlitudo, dan kemurniaan. Panjang gelombang dimaknai oleh otak sebagai frekuensi (tinggi, sedang, atau rendah), amlitudo juga diartikan sebagai volume,





seberapa besar kerasnya suara yang terdengar. Saturasi atau timpere adalah suatu kemurnian suara/ kekayaan suara. Batas ambang frekuensi manusia antara 20 dan 20.000 Hz dengan sensitivitas tertinggi sekitar 2000 dan 4000 Hz ( sangat penting dalam percakapan).

2. THE STRUCTURE OF THE EAR


  • The Outer Ear/Telinga luar
    - Bagian telinga terluar yang berfungsi untuk penyalur gelombang (konsentrator) suara dari luar ke dalam struktur telingga merupakan pengertian dari Pinna, Pinna merupakan pintu masuk ke saluran pendengaran, yaitu teromwongan pendek yang mengalir ke membran timpani atau gendeng telinga.
    - Pinna menuju ke membran timpani (gendang telinga)
    - Ketika gelombang menegai gendang telinga, gelombang tersebut menyebabkan tiga tulang kecil di tengah telingga bergetar.

  • The Middle Ear/ Telinga Tengah
    - Tiga tulang kecil yang di telinggan tengah dikenal debagai hammer (malleus), anvil (incus) dan sturrup (stapes), dimana ketiga nama tersebut ditentukan berdasarkan bentuk tulang masing- masingnya. Dimana ketiga tulang tersebut secara umum disebut dengan Ossicles.
    - Ossicles merupaka  tulang terkecil dalam tubuh manusia.
    - Getaran dari ketiga tulang ini memperkuat getaran dari gendang telinga
    - Stirrup merupakan tulang terakhir yang menyebabkan selaput yang menuntupi lubang telinga bagian dalam yang bergetar.

  • The Inner Ear/ Telinga Luar
    - Selaput yang juga disebut dengan ovel window (jendela oval) dimana getarannya dapat memunculkan reaksi berantai lainnya di dalam telinga bagian dalam.
    - Telinga bagian dalam merupakan struktur yang berbentuk rumah siput yang disebut dengan koklea yang mengandung cairan. Cairan yang mengelilingi membran akan mengalir melalui bagian tengah koklea yang sesebut dengan membran basilar.
    - Membran basilaris merupakan tempat peristirahatan organ corti yang berisi sel reseptor untuk indra pendengaran.
    - Pada organ cortil terkandung sel khusus yang disebut dengan sel rambut, yang merupakan suatu reseptor suara.
    - Sel rambut akan mentranfer pesan saraf yang masuk ke otak, melewati thalamus, korteks pendengaran akan menginterpretasikan suara. Dimana semakin keras suara di luar, semakin kuat getaran yang merangsang lebih banyak sel rambut yang ditasfsirkan oleh otak sebagai penyaringan.
3. PITCH (NADA)
    adalah seberapa tinggi atau rendahnya suara.
  • Place Theory ( Teori Tempat)
    Disampaikan oleh Hermann von Helmholts pada tahun 1863, yang dimodifikasi oleh Georg von Békésy pada tahun 1928. Dimana nada yang didengar berdaarkan pada sel rambut yang distimulasi di organ corti. Contohnya : Jika seseorang mendengar suara bernada tinggi, maka semua sel rambut di dekat oval window akan tersetimulasi dan juga tejadi sebaliknya.
  • Frequency Theory (Teori Frekuensi)
    Dikembangkan oleh Ernest Rutherford pada tahnum 1886. Dimana menyatakan Pitch berkaitan dengan beberapa cepat membran basilari bergetar. Semakin cepat membran ini bergetar maka semakin tinggi getarannya sedangkan semakin lambat getarannya maka akan semakin rendah nada yang dihasilkan.
Agar teori tempat tepat dan benar, maka membran basilar harus bergetar secara tidak merata yang terjadi ketika frekuensi suara diatas 1.000 Hz, sedangkan jike teori frekuensi benar, neuron yang dihubungkan dengan sel rambut harus menembak secepat membran basilar negetar. Teori frekuensi untuk nada rendah dan teori tempat untuk nada sedang hingga tinggi.

  • Volley Principle (Prinsip Volly)
    Dikembangkan oleh Ernwst Wever dan Charles Bray, Volleying suatu kelompok neuron yang bergiliran menyalurkan suatu proses. Menjelaskan nada-nada dari 400 Hz hingga 4000 Hz. Normalnya seorang  mendengar nada sekitar 3.000 Hz, tiga kelompok neuron secara bergantian mengirim pesan ke otak -kelompok untuk 1.000 Hz pertama, kelompok kedua untuk 1.000 Hz beriktnya, dan seterusnya.

4. TYPES OF HEARING IMPAIMENTS (Jenis Gangguan Pendengaran)
  • Gangguan pendengaran adalah suatu penyakit yang menyebabkan kesulitan dalam mendengar.
  • Gangguan pendengaran dapat bersifat sebagaian maupun total
  • Adapun gangguan pedengarannya berupa :
    • Conduction Hearing Impairment / Gangguan Pendengaran Konduksi
      - Terjadi suatu masalah pada telinga bagian luar dan telinga bagian tengah : getaran suara tidak dapat diteruskan dari gendang telinga ke rumah siput (kokle), Penyebab gendang telinga rusak sendiri terjadi karena terjadinya kerusakan tulang telinga tengah yang berakibat terjadinya infeksi.
      - Gangguan ini dapat diobati dengan menggunakan alat bantu dengar

    • Nerve Hearing Impairment / Gangguan Pendengaran Sistem Saraf
      - Terdapat masalah pada telinga bagian dalam atau kortikal area otak
      - Gangguan pendengaran ini bersifat permanen yang paling umum terjadi
      - Gangguan ini pada umumnya terjadi karena penuaan. Penuaan normal menyebabkan hilangnya sel-sel rambut di koklea, dan paparan suara keras dapat merusak sel-sek rambut.
      - Tinnitus : Tedengan suara dering yang sangat mengganggu  di telinga seseorang dapat berupa suara yang berdenging dan berdengung. Hal ini terjadi karena indeksi dari suara keras, termasuk musik keras di headphone.
      - Tidak bisa membantu alat pendengaran. Hanya dapat diobati dengan implan rumah siput.
      - Implan rumah siput mengirim sinyal ke mikrofon yang dipasangkan di bagian belakang telinga ke prosessor suara yang dikenakan di saku,kemudian menerjemahkan sinyal tersebut menjadi rangsangan listrik yang dikirim ke serangkaian elektroda yang di tanam langsung ke dalam koklea. Otak kemudian memproses informasi elektroda sebagai suara

CHEMICAL SENSES (Indera Kimia)
  • Indera perasa dan indera penciuman mempunyai kaitan yang sangat erat.
  • Dr. Alan Hirsch menjelaskan bahwa 90% yang kita rasakan sebenarnya adalah bau, maka kita cenderun u tuk mengecap rasa makanan dimana hal tersebut merupakan bukti indra perasa dalam kehidupam sehari-hari.
  👅INDERA PERASA
  • Indera yang paling pertama berkembang adalah Rasa.
  • Bayi yang berada di dalam kandengan ibu saat berkembang akan terpapar oleh zat yang dicerna oleh ibu, hal ini akan memberikan rasa pada ketuban bayi. Hal ini akan berdampak kepada pilihan makanan dan status gizi (Beauchamps & Mennela,2011;Mennela & TTrabulsi, 2012)
  • Selera (Teste Buds)
    • Sel reseptor rasa,yaitu jenis neuron yang bertanggung jawab sebagai indra perasa atau pengecap.
    • Pengecap merupakan nama umum untuk sel resepttor rasa yang bertanggun jawab atas indera pengecap.
    • Pengecapan ini berada di lidah, langit-langit mulut, pipi, bawah lidah, dan tenggorokan.
    • Seberapa peka seseorang terhadap rasa tergantung pada seberapa banyak pengecap yag mereka milki.
    • Supertaster membutuhkan sedikit bumbu dalam makanan dibandingkan mereka yang memilki sedikit pengecap (Bartoshuk, 1993).
    • Teste Buds berbeda dengan Papillae
    • Pengecap sendiri terdiri dari 20 reseptor.
    • Reseptor pada pengecap bekerja persis seperti tempat reseptor pada neuron
    • Berfungsi untuk menerima molekul dari banyak zat yang sesuai dengan reseptor.
    • Katika molekuk masuk ke dalam reseptor, sinyal akan dikirim ke otak, yang kemudian akan menafsirkan sensasi rasa.
    • Reseptor pengecap sangat bekerja keras sehingga harus diganti setiap 10-14 hari (McLaughlin & Margolskee, 1994).

  • Lima Rasa Dasar (The Fine Basic Tastes)
    • Terdapat lima rasa yang bekerja sama dengan indra penciuman, tektur,suhu dan panas yang menghasilkan ribuan sensei yang dipengaruhi oleh budaya, harapan pribadi, pengalaman masa lalu.
    • Seorang psikolog berasal dari Herman yang bernama Hans Henning mengusulkan empat rasa utama : manis, asam, asin, pahit.
    • Namun seorang yang bernama Lindamen pada tahun 1996 menemukan rasa kelima yang mendeteksi rasa "kaldu, yang disebut dengan Umami 
    • Umami sendiri diciptakan pada tahun 1908 oleh Dr. Kikunae Ikeda dari Universitas Kekaisaran Tokyo).
    • Ikeda berhasil menghasilkan zat dalam rumput laut yang menghasilkan sensesi umami-glutamat (Beyreuther et al.,2007)
    • Peneloto sebenarnya menyarankan rasa keenam yaitu Oleogustus, rasa lemak pada makanan (Running et al.,2015).
    • Seluruh lidah memproses sensasi rasa (Bartoshuk, 1993)
    • Korteks pengecap mengirimkan informasi rasa yang ditemukan di bagian depan insula dan operculum frontal.
    • Yang digunakan untuk memproyeksi ke sistem limbuk adalah area rasa kortikal
    • Membantu menjelaskan mengapa rasa dapat digunakan
    • Taerdapat variasi tingkat rasa
 Contoh :  Individu yang mengalami obesitas mengalami lebih megalami sedikit rasa manis dibandingkan individu yang tidak mengalami obesitas 

👃INDERA PENCIUMAN (OLFACTION)


  • Indra Penciuman merupakan kemampuan untuk mencium bau, merupakan indera kimiawi.
  • Bagian luar hidung memiliki fugsi untuk mengumpulkan informasi sendorik dan menyampaikannya ke bagian tubuh yang anak menerjemahkan menjadu signal saraf.
  • Dari setiap rogga hanya terdapat sekitar satu inci persegi, namun mengundang sekitar 20 juta reseptor penciuman.
Sel Reseptor Penciuman
  • Sel reseptor olfatorius masing-masingnya memilki sekitar setengah lusin sampai selusin "rambut" kecil, yang dikenal dengan silia yang mana silia menjulur ke dalam rongga.
  • Terdapat situs reseptr pada sel-sel rambut yang mntranfer sinyal ke otak ketika dirangsang oleh molekul zat yang ada di udara yang bergerak melewatinya
  • Reseptor secara alami akan mati pada 5-8 minggu karena hal itu reseptor penciuman harus diganti.
  • Terdapat minimal 1000 reseptor pada penciuman
  • Buluh penciuman merupakan tempat khusus indera penciuman yang berada di otak.
Bola Penciuman
  • Bulbus Olfaktorius terletak tepat di atas rongga sinus di setiap sisi otak tepatnya di bawah lobus frontal.
  • Reseptor penciuman mengirimkan sinyal saraf ke bola-bola yang melewati thalamus, pusat relay untuk semua informasi sensorik lainnya. Informasi penciuman dikirimkan dari buluh penciuman ke are kortikal yang lebih tinggi 
    - Korteks penciuman primer (korteks piriform), korteks frontal (orbitofrontal), amigdala yang berperan dalam emosi.
INDERA PERABA

SOMETHETIC SENSES

Penerusn informasi seperti rasa sakit,suhu, dan perasaan, Somesthetic sense terbagi menjadi dua yaitu : Kinesthetic senses dan Vestibular Sense

Kinesthetic Sense yaitu memberikan suaru kesadaran tubuh kita ketika bergerak 
Contohnya : Ketika mengangkat tangan dan melekatakkan di atas kepala sambil meutup mata, kita mengetahui dimana lokasi tangan dan kepala ketika berada. Vestibular senses merupakan alat internal ang mengatur keseimbangan tubuh ketika bergerak.

RASA SOMESTETIK
  • Kulit memeliki tujuan untuk menjaga cairan tubuh yang masuk dan kuman keluar, juga mengirimkan informasi dri dunia luar ke sistem saraf pusat
  • Informasi mengenai sentuhan ringan, tekanan yang dalam, panas, dingin dan juga rasa sakit dikumpulkan oleh reseptor di lapisan kulit.
  • Folikol rambut dilapisi oleh sel saraf dan akan disadari oleh seseorang dan saraf ini sensitif terhadap rasa sakit dan sentuhan. Contoh, saat mencabut bulu pada kaki akan merasakat perih
  • Sel reseptor kulit pada umumunya hanya merespons satu jenis sensasi, contoh sensasi nyeri pada kulit, otot, dan tendon yang dibawah seraput saraf besar yang disebut dengan nyeri somatik. Lalu nyeri somatik memberikan simbol pada tubuh bahwa ada dan akan terjadi kerusakan.
    Contoh : saat tulang kering terantuk ke meja, sensari nyeri yang dirasakan pertama kali adalah jenis nyeri tajam, cepat dan terang. Kemudian jaringan yang memar akan merasa sakit, hal ini memberi tahu bahwa kita tidak boleh memegang, menyentuk, dan menggunakan tulang kering itu.
  • Reseptor yang mendeteksi rasa sakit pada organ tubuh : Nyeri Visceral

           Gambar berdasarkanJenis reseptor indera di kulit

proses sensasi menjadi persepsi

  • Stimulus
  • Transduksi
  • Otak - Primary areas
  • Otak - Association Area
  • Personalized perception
Jenis-Jenis rangsangan sensasi
1. Proses Indra penglihatan
2. Proses Indra Pendengaran
3. Proses Indra Kimia
4. Proses Indra perasa atau somestetik

THE ABCs OF PERSEPTION

 Perception
    Persepsi adalah metode saat otak menerima sensasi yang dialami seseorang pada saat tertentu dan memungkinkan seseorang itu untuk menafsirkan sensasi tersebut. Manusia membutuhkan persepsi untuk peka terhadap apa yang ada disekitarnya. Salah satu bentuk persepsi adalah, ukuran, kecenderungan untuk menafsirkan objek selalu berukuran sama, terlepas dari jaraknya pengamat dan kecenderungan untuk menafsirkan bentuk suatu objek sebagai sesuatu yang konstan 

contohnya: seseorang masih bisa menganggap koin sebagai lingkaran meskipun saat dipegang pada sudut yang membuatnya tampak seperti oval di retina. 

1. THE CONTANCIES : SIZE,SHAPE,AND BRIGHTNESS


  • Ketetapan Ukuran : Kecenderungan dalam mengartikan sebuah objek selalu dalam ukuran yang sama, tanpa memperhatikan jaraknya, Contoh : Sebuah patung yang dianggap sangat besar, namun tampak kecil pada retina, maka diartika sebagai jarak yang sangat jauh.
  • Kecenderungan dalam memaknakan sebuah objek memiliki bentuk yan konsiten, Contohnya : Piring makan akan tetap dianggap bulat, meskipun dari segi pandang saat yang sebenarnya adalah oval.
  • Keteguhan kecerahan : Kecerahan objek akan tetap, meskipun cahayanya berubah, Contohnya : Ketika menggunakan baju putih dan celana hitam disaat hari cerah, warna putih akan jauh lebih terang, Namun ketika sudah berada di ruangan yang redup. Baju putih akan tetap berwarna lebih terang dari pada celana gelap yang digunakan.
2. THE GESTAKT PRINCIPLES

Prinsip Gestalt sendiri metupakan elemen-elemen secara keseluruhan yang mengalami pengorganisasian saat diperseprikan.

Mengelompokkan objek dan melihat bentuk-bentuk yang utuh. Hubungan bentuk -bentuk kedekatan, kemiripan, penutup, kesinambungan, contiguity.
  • Law Of Proximility (hukum kedekatan), manusia cenderung untuk melihat atau menelaah suatu objek berdasarkan kedekatan objek tersebut.
  • Law of Similarity (hukum kesamaan), manusia cenderung melihat segala sesuatu yang memiliki kesamaan sebagai suatu kelompok, golongan, atau kesatuan tertentu.
  • Law of Closure (hukum ketertutupan), manusia cenderung untuk mengisi celah kosong dan melihat sesuatu yang tidak lengkap tersebut menjadi segala sesuatu yang utuh.
  • Law of Continuity (hukum kesinambungan), manusia cenderung meneruskan objek atau pola mesakipun pola tersebut telah terhenti.
  • Law of Common Region, manusia cenderung melihat sesuatu berdasarkan bentuk, arah, ataupun warna yang sama.


DEPTH PERCEPTION
Adalah suatu kemampuan dalam melihat dunia dala tiga dimensi. Monoculer cus sering disebut dengan isyarat kedalaman mata, hal ini terdiri dari :
Linear Perspective, Relative Size, Overlap, Aerial Perspective, Textura Gradient, Motion Parallax, Acommodation, Binocular cues yang terdiri dari Convergence dan Binocular Disparity.

PERCEPTUAL ILLUSIONS
Terdiri dari the hermann grid, muller-iyer illusion, the moon illusion, illusions of motion, other factors that influence perception.

Kisi-Kisi Herman : Seolah-olah melihat adanya gumpalan abu-abu atau kristal yang sekan hilang-hilang timbul, yang dikaitkan denganrespons neurondi korteks visual primer untuk merepon paling baik terhadap batang cahaya dengan orientasi tertentu.
Ilusi Muller-Lyer : Distorsi akan terjadi apabila mencoba untuk menentukan apakah kedua garis memiliki panjang yang sama persis.



The Moon Illusion :Terjadi ketika bolan di vakrawala tampak jauh lebih besar dari pada bulan di langit, yang disebut dengan hipotesis jarak nyata


Illusions Of Motion. Dalam ilusi gerak membuat gambar sekan-akan bergerak, padahal nyatanya tetap diam, yang mempengaruhi faktor berpengaruh dalam melihat gerak pada benda yang diam merupakan pencahayaan atau susunan warna dan perbedaan waktu yang dibutuhkan dalam otak untuk memproses informasi.


PERSEPSI KEDALAMAN

Isyarat Monouler
  1. Perspektif Linear : Garis yang menyatu menunjukkan bahwa "ujung" garis berada sangat jauh dari dimana orang melihatnya.
  2. Ukuran Relatif : Benda yang tampak kecil disumsikan berada di tempat yang jauh
  3. Tumpang Tindih : Jika satu objek menghalangi objek lain, maka objek itu berada dibelakang objek pertama tersebut.
  4. Perspektif Udara : Semakin jauh objek, maka akan semakin berbahaya,
  5. Gradient Tekstur : Ketika dekat tekstu tampak kasar, namun juka dijauhkan menjadi kecil dan halus.
  6. Paralaks gerak : Ketika berada di atasa kendaraan benda yang dekat terlihat bergerak cepat, sedangkan yang jauh bergerak lambat.
  7. Akomodasi : Lensa merubah suatu bentuk dan jetebalan, sebagai bentuk respons terhadap ibjek dekat dan jauh.
Isyarat Binokuler
  1. Konvergensi mata : Berfokus pada rotasi dua mata untuk fokus pada satu objek
  2. Disparitas Binokuler : Mereka terpisah beberapa senti, mereka tidak melihat persis secara sama.
The Science of Seeing
  • Teori Trikomatrik
  • Teori Oppenent Process
  • Buta Warna
Faktor lain yang mempegaruhi persepsi
  • Dipengaruhi oleh budaya dan juga kesalahan dalam pemahaman
  • Kesalahan pemahaman disebabkan karena seseorang berharap mendengar suatu yang lain
  • Ekspektasi perseptual  : Kecenderungan untuk memperseprikan suatu dengan suatu cara tertentu berdasarkan adanya pengalaman sebelumnya.
  • Cara orang menginterpretasikan apa yang mereka lihat dapat mempengaruhi persepsi seseorang
  • Pemprosesan dari atas kebawah dengan maksud pengunaan pengetahuan yang tada dengan tujaun mengatur fitur-fitur individual menjadi satu kesatuan secara keseluruhan (ekspektasi persepsi)


Komentar