Learning dan Intelegensi

Bismillahirrahmanirrahim

Assalamualaikum wr. wb

Perkenalkan kembali nama saya Lidya Hanum dari Prodi Psikologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas dengan NIM 2310321022. Untuk pertemuan ke-11 saya akan membahas materi pembelajaran yang akan dibahas pada hari Senin tanggal 12 November 2023. Bertujuan memenuhi tugas mingguan Psikologi Umum oleh bu Mafaza, S.Psi., M.Sc dengan dua dosen pengampu lainnya yaitu bu Diny Amerike, S.Psi.,Psikolog, dan bu Puji Gufron Rhodes,S.Psi.,M.A. Dengan judul materi Learning dan Intelegensi

DEFENITION OF LEARNING

Suatu perubahan karakter atau perilaku yang bersifat permanen dimana hal ini disebabkan oleh pengalaman yang terjadi secara terus menerus disebut dengan Learning. Learning juga sering dikenal dengan kata belajar yang dimana dilakukan oleh setiap diri individu sebagai kebiasaan, karena belajar tidak hanya di sekolah saja melainkan belajar dapat dilakukan dimana dan kapan saja dimana ketika kita mempelajari suatu hal tersebut kita dapat melakukan banyak hal dari yang telah kita pelajari, hal ini dikenal dengan kata "The relatively permanent" dalam defenisi learning sendiri memiliki makna bahwa ketika seseorang mempelajari suatu hal, beberapa bagian di otak akan berubah untuk merekam apa yang telah dipelajari. Dimana pada proses perekaman merupakan proses dimana memori bekerja sebab, jika tidak ada memori kemampuan untuk mengingat sesuatu tidak dapat dilakukan terutama tidak tidak bisa mengingat pembelajaran.

" Belajar merupakan proses mengingat"!!!

Seseorang yang mengalami aktivitas yang membuat mereka merasa tersakiti, maka otaknya akan mengolah hal tersebut menjadi memori yang ditakuti sehingga kedepannya ia akan menghidari hal tersebut dan tidak melakukan hal yang sama untuk kedepannya lagi, dan sebaliknya jika seseorang mengalami aktifitas yang mereka senangi, maka otaknya akan memproses hal tersebut menjadi memori yang menyenangkan sehingga seseorang tersebut akan dengan senang hati akan melakukan hal tersebut secara terus menerus. Namun tidak semua perubahan dapat kita katakan sebagai learning seperti perubahan ukuran otak yang diakibatkan dari genetic blueprint. Perubahan ukuran otak ini disebut dengan maturation dimana perubahan ini disebaban oleh gen, bukan berdasarkan pengalaman. 

Contohnya ketika anak umur 1 tahun mulai bisa berjalan. Hal ini tidak disebabkan oleh learning melainkan karena pertumbuhan bagian saraf-saraf otot kakinya serta pendewasaan dirinya. Ada beberapa jenis learing yaitu : 

  • Classical Conditioning, 
  • Operant Conditioning, 
  • Cognitive Learing Theory,
  • Observational Learning. 
Makna Belajar !!!
  1. Observable : Terjadi perubahan perilaku
  2. Transitory : Terjadi secara relatif dan permanen
  3. Potential Act : Tidak terjadi segera setelah pengalaman belajar
  4. Experiece/ Prantice : Perubhan perilaku terjadi sebagai hasil pengalaman/latihan 
  5. Reinforced : Latihan harus dikukuhkan
Terdapat perilaku yang dipelajari :
  1. Refleks berupa bentuk perilaku sederhana yaitu berupa respon yang tidak dipelajari dalam bereaksi terhadap stimulus tertentu.
  2. Instink berupa bentuk perilaku kompleks yaitu suatu kapasitas bawaan untuk membentuk perilaku kompleks tertentu.
  3. Imprinting kelekatan yang erat antara organisme dengan suatu obyek di lingkungan merupakan akibat yang terjadi dalam  critical periode 
  4. Maturasi berupa bentuk perilaku akibat kematangan.
CLASSICAL CONDITIONING

" Classical Conditioning merupakan perilaku tak sadar yang terjadi"

Proses dimana suatu stimulus atau rangsangan yang pada mulanya tidak menimbulkan respon tertentu, diarahkan dengan stimulus kedua yang memunculkan respon sehingga stimulus pertama pun ikut memunculkan respon ini disebut dengan Classical Conditioning.

Seorang psikolog bernama Ivan Petrovitch Pavlov yang berkebangsaan Rusia yang memperkenalkan mengenai adanya Classical Conditioning, dimana Pavlov melakukakan penelitian dengan studi empiris dengan melalukan berbagai percobaan terhadap sistem pencernaan anjing. dimana  Pavlov mengoperasi kecil pada saluran air liur anjing, sehingga ketika anjing tersebut mengeluarkan air liur, air liurnya dapat dikumpulkan di luar tubuhnya dan dapat diamati dengan lebih gampang.

Pavlov melakukan penelitian ini awalnya untuk mengetahui mengenai mekanisme pencernaan. Dalam penelitiannya Pavlov menggunakan subjek dan objek penelitian berupa anjing,makanan, dan lonceng. Dimana Pavlov meletakkan selang yang menembus pipi anjing dan selang untuk menampung cairan lambung setiap anjing. Awalnya semua anjing di perdengarkan suara lonceng, dimana awalnya respon anjing ketika mendengar suara lonceng hanyalah stimulus netral, Kemudian dilakukan setiap lonceng berbunyi akan diletakkan daging kedalam mulut masing-masing anjing, pada saat inilah air liur dan cairan lampung pada anjing-anjing tersebut mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Proses ini di lakukan secara berulang hingga akhirnya lonceng terakhir dibunyikaan namun tidak ada daging yang diletakkan di dalam mulut anjing-anjing tersebut, namun air liur dan cairan lambung anjing tetap mengalami peningkatan. Dimana dapat di simpulkan suara lonceng yang awalnya menghasilkan respon stimulus yang netral, berubah menjadi Classical conditioning. Proses anjing-anjing tersebut memahami bunyi lonceng dan memancing anjing tersebut dengan daging sehingga menghasilkan respon stimulus yang berbeda disebut dengan Learning atau belajar.

Berikut gambar dari Classical Conditioning

Kasus Pavlov : Makan merupakan stimulus, sedangkan Air liur adala Respons!!!

Classikacal Conditioning : Respon yang tidak sengaja dikeluarkan setelah belajar melalui pengalaman sebelumnya.

ELEMENTS OF CLASSICAL CONDITIONING

  • Uncontitioned Stimulus (UCS)  (Stimulus Tanpa Syarat)
        UCS adalah suatu stimulus yang menghasilkan respon berupa respon tidak disengaja yang biasanya bersifat alamiah. Dimana dalam penelitian Pavlov, makanan yang diberikan adalah Uncontitioned stimulus.

Makan adalah suatu kebutuhan pokok yang menimbulkan stimulus tak terkondisi, dimana stimulus ini tanpa syarat/ tidak dipelajari!!!
  •  Unconditioned Respon (UCR) (Respon tanpa sadar)

           UCR adalah respon yang tidak disengaja dan juga tidak dipelajari / Respon Otomatis, dimana ia dapat terjadi karena adanya sel dalam sel saraf. Di penelitian Pavlov sendiri dapat dijadikan contoh yaitu air liur yang dikeluarkan anjing saat diberikan makanan merupakan bentuk dari unconditioned response.

Tidak dipelajari dan disebabkan karena "kabel" genetik dalam sistem saraf!!!

  • Conditioned Stimulus (CS) (Respon berkondisi)
           Merupakan suatu bentuk stimulus yang dikelompokkan dengan Unconditiend Stimulus secara terus menerus akan menghasilkan respon yang rerkondisi, dimana pada percobaan Pavlov CS dari percobaan tersebut adalah bunyi lonceng. Bunyi lonceng ini menghasilkan air liur pada anjing. Conditioned sendiri merupakan suatu stimulus yang dipelajari.

Tidak kuat respon tak terkondisi yang aslin, dimana ia dipelajari berdasarkan stimulus terkondisi.!!!

Kondisi dimana pada mulanya bunyi lonceng tidak mengeluarkan air liur yang berlebihan, disebut dengan neutral stimulus (NS), sementara hubungan berulang dari NS dan UCS dikenal dengan acquisition dimana organisme masih dalam proses suatu pembelajaran.

Pavlov menemukan beberapa prinsip ditemukan olleh Pavlov dalam proses cLassical Conditioning, yaitu :
🧠Sebelum UCS diberikan maka terlebih dahulu CS  diberikan, Jika anjing diberikan makanan terlebih dahulu, kemudian kita membunyikan lonceng, maka anjing tidak akan terkondisi terhadap bunyi lonceng tersebut.
🧠CS dan UCS kurang dari waktu 5 detik harus datang secara bersamaan dalam waktu yang sangat cepat, dimana jika pemberikan dalam keaadan yang berbeda dengan jeda waktu yang cukup lama, maka akan sulit untuk terasosiasi.
🧠Dipasangkannya NS dengan UCS merupakan suatu hal yang sering dilakukan.
🧠 CS pada dasarnya stimulus yang bereda dan mencolok di antara stimulus lainnya seperti bunyi bel.

Penerapan Calassical Conditioning pada perilaku manusia
  • Phobia : The little Albert merupakan suatu eksperimen yang dilakukan oleh John B. Watson, suatu eksperimen yang menimbulkan rasa takut dan fobia. dimana Albert mengunakan bayi sebagai objek penelitiannya dimana setelah melihat tikus besarta bunyi yang nyaring sebanyak 7 kali, bayi Albert mengalami fobia.
  • Conditioned Taste Aversion : Cenderung menghindari suatu hal yang menimbulkan rasa tidak nyaman saat dimakan, misalnya seperti obat yang dimakan pasien yang melakukan kemoterapi.
  • Ketergantungan obat : Obaat dengan dosis tinggi yang digunakan dapat menimbulkan adanya hubungan antara obat dan orang-orang yang mengonsumsi suatu hal dengan dosi tinggi.
Istilah Penting dalam Classical Conditioning
  • Stimulus Generalization
    Conditioned Response yang mirip ditimbulkan karena suara atau rangsangan yang mirip hal itu dikemukakan olehPavlov. Semakin mirip suara yang dihasilkan dengan rangsangan asli, maka respons yang dihasilkan jyga akan semakin mirip. Stimulus Generalization merupakan suatu kecenderungan dalam merespons rangsangan yang mirip dengan stimulus yang terkondisi.
  • Stimulus Discrimination
    Stimulus ini terjadi karena suatu organisme melakukan suatu pembelajaran untuk menanggapi rangsangan berbeda dengan cara yang berbeda. Misalnya, Suatu suara dengan volume yang tinggi akan menimbulkan kecemasan bagi orang yang tidak suka denga  petir. Namun, jika suara tersebut didengan secara terus-meneru, suara dengan vokume yang tinggi tidak lagi menimbulkan kecemasan karena sudah tidak dihubungan dengan petir.
  • Extinction and Spontaneous Recovery
    Extinction terjadi ketika stimulus yang terkondisi secara terus menerus yang diberikan suatu organisme yang tidak diikuti dengan stimulus yang tidak terkondisikan, maka suatu respon yang terkondisikan tersebhut akan hilang, Misalnya jika bunyi bel dibunyikan terus-terusan, namun tidak ada makanan, maka kecenderungan anjing untuk mengeluarkan lidahnya akan berkurang.
Spontaneous Recovery merupakan staatu kepunahan yang dipelajari dalam waktu yang lama, stimulus terkondisi akan muncul dan kembali akan menimbulkan respon terkondisi, misalnya pada bel daan makanan yang dibahas diatas. Setelah mengalami kepunahan, tanpa memberi nada dengan makana secara bersamaan, dengan nada saja, anjing dapat kembali timbul dengan respon yang terkondisikan.

OPERANT CONDITIONING

"Merupakan perilaku yang terjadi secara sadar" 



Suatu perilaku yang terjadi secara sukarela dengan menimbulkan dua efek yang terjadi yaitu hadiah dan hukuman sebagai konsekuensi untuk menimbulkan sebuat respon. Hal ini berdasarkan hasil riset yang dilakukan Edward L.Thorndike dan B.F Skinner

Seorang ahli bernama Thorndike mempelajari perilaku sukarela dengan menggunakan suatu eksperimen pada seekor kucing yang kelaparan yang dimasukkan ke dalam sebuah kotak Puzzle. Kuncing tersebut harus menekan sebuah tuas untuk mendapatkan hadiah berupa makanan sebagai bentuk dorongan/ motivasi. Kemudian setelah percoban yang beberapa kali kucing tersebut akhirnya keluar dari kptak Puzzle. Berdasarkan hasil eksperimen Torndike mengembangkan sebuah teori law of effect (Aksi diikuti sebuah hadiah/konsekuesi yang menyenangkan atau hukuman/konsekuensi tidak menyenangkan sehingga hal tersebut tidak akan diulangi lagi). Dalam penelitian operan conditioning ini skinner melibatkan banyak kontribusinya, menurut skinner sendiri konsekuensi merupakan hal terpenting dalam operant conditioning yang diperlah setelah melakukan suatu tindakn/ perilaku.


THE CONCEPT OF REINFORMENT
    Segala sesuatu yang menimbulkan konsekuensi yang menyenangkan bagi individu  sehingga memunculkan sebuah respon yang akan diulang berulang kali merupakan pengertian dari Reinforment.

Reinforcement terbgi menjadi 4 yaitu :
  • Primary Reinforcement : Penguatan yang memenuhi sebuah kebutuhan dasar (ex: lapar atau haus)
  • Secondary Reinforcement : Penguatan yang digunakan untuk kebutuhan sekunder (ex: uang)
  • Positive Reinforcement : Penguatan menyenangkan yang mengikuti respon peningkatan stimuli yang baik (ex: hadiah)
  • Negative Reinforcement : Penguatan yang tidak menyenangkan diikuti dengan respon penuruanan stimuli yang butuk (ex : Hukuman)
THE ROLE OF PUNISHMENT IN OPERANT CONDITIONING


Punishment merupakan suatu penurunan reon perilaku dengan memberikan stimulus yang membuat respon yang biasanya tidak diulangi lagi ketika menerima stimulus yang sama.

Punishment terbagi menjadi 2 yaitu :
  • Positive Punishment : Pelemahan respon dengan memberi stimulus yang tidak menyenangkan (ex: memberikan pukulan,omelan,dll) 
    Contoh Aplikatif dalam kehidupan sehari-hari : Seorang anak mendapat teguran dan pukulan karena ketahuan mencari uang oleh orang tuanya.
  • Negative Punishment : Penurunan respon dengan cara menghilangkan suatu yang tidak menyenangkan atau berharga bagi pelaku.
    Contoh Aplikatif dalam kehidupan sehari-hari : Seorang ayah yang menyita handphone anaknya karena ia tidak mengerjakan PR.
Pendapat Skinner mengenai dampak buruk yang tidak baik dari hukuman yang didapatkan.
  • Hukuman tidak menghilangkan perilaku, sehingga akan kembali dilakukan jika sudah tidak berlaku lagi,
  • Hukuman yang menyebabkan rasa takut dengan menyamaratakan segala hal (ex: takut masuk kelas karena tidak membuat tugas)
  • Hukuman hanya menuntut perilaku kearah yang tidak boleh dilakukan, bukan membimbing ke perilaku yang diperbolehkan untuk dilakukan.
Suatu respon/tingkah laku sesuai dengan harapan yang perlu dilakukan dengan proses yang dapat membentuk sebuah tngkah laku.shaping. Komponen pembentuk shaping terbagi menjadi tiga yaitu :
  • Tingkah laku akhir seperti apa yang diharapkan
  • Langkah awal sebagai permulaan dari terbentuknya tingkah laku
  • Membuat target kemajuan yang dapat mendukukng tercapainya sebuah harapan.
Tiga cara untuk membuat hukuman menjadi lebih efektif :
  • Hukuman diberikan sesegera mungkin
  • Hukuman harus konsisten
  • Hukuman atau respon atas tingkah laku yang salah harus disertai dengan contoh dari respon yang benar.
COGNITIVE LEARNING THEORY

Teori yang memfokuskan untuk memahami bagaimana pikiran kita bekerja saat belajar

Terdapat tiga Tokoh Cognitive Learing Theory yaitu :
  1. Edward Chace Tolaman / Tolman's Maze-Running Rats : Latent (hidden) Learning. 
       Meneliti proses kognitif dalam belajar dengan melakukan penelitian bagaimana tikus belajar melintasi labirin. Tikus pertama diberikan makan di ujung labirin, sehingga dengan mudah tikus tersebut dapat menemukan jalan keluar. Tikus kedua dan ketiga tidak diberikan apa-apa, sehingga keduanya hanya berkeliaran saja. Setelah Tolman memberi makanan di ujung labirin tikus kedua, tikus ini dapat mengambilnya lebih cepat dari pada tikus pertama. Eksperimen ini menunjukkan bahwa belajar lebih dari sekedar memperkuat respon melalui penguatan.


  2. Wolfgang Kohler / Kohler's Smart Chimp : Insight Learning
       Teorinya didasari oleh penelitian tentang perilaku pemecahan simpanse. Simpanse diletakkan dalam sebuah kandang yang berisi tongkat, dan di luarnya diletakkan sebuah pisang. Dengan mudah simpanse meraih pisang dengan tongkat yang ada. Pada eksperimen kedua, pisang diletakkan dengan jarak yang lebih jauh, tapi diberikan dua tongkat di dalam kandang. Simpanse tersebut gagal mendapatkan pisang dengan cara pertama, tetapi setelah dia menyambungkan kedua tongkat tersebut, pisang dapat diraihnya. Dari sinilah teori insight yang bermula dari trial and error yang akhirnya menumbuhkan suatu pemahaman.




  3. Mardin Seligman/ Seligman's Depressed Dogs :Learned Helplessness
       Seligman dan rekannya melakukan eksperimen klasik sederhana terhadap beberapa anjing. Kelompok anjing pertama ditempatkan dalam satu tempat, di mana mereka akan menerima kejutan listrik. Jika mereka berhasil memencet panel dengan hidungnya maka listrik tersebut akan berhenti (anjing memiliki kontrol atas apa yang terjadi pada dirinya), dan kelompok pertama ini dapat melakukannya. Akan tetapi kelompok anjing kedua tidak dapat melakukan hal yang sama (anjing tidak memiliki kontrol atas apa yang terjadi pada dirinya). Kelompok anjing ketiga tidak diberikan kejutan listrik. Pada penelitian kedua, ketiga kelompok anjing ini ditempatkan dalam suatu kotak dengan pagar yang pendek. Saat kejutan listrik diberikan, kelompok anjing pertama dan kedua langsung melompat keluar dari kotak, tetapi tidak dengan kelompok anjing kedua yang tidak belajar dari kejadian sebelumnya. Kondisi kelompok anjing kedua ini disebut learned-helplessness, yaitu kecenderungan gagal bertindak untuk melarikan diri dari suatu situasi karena pengalaman kegagalan berulang di masa lalu. 
    " Konsep ketidakberdayaan"

OBSERVATION LEARNING

   Adalah suatu perose pembelajaran yang dilakukan dengan memperhatikan atau mengamati suatu tindakan yang dilakukan oleh orang lain.
  • Suatu proses pembelajaran dengan cara mengobservasi, mengamati perilaku, pikiran, dan emosi orang lain.
  • Observation Learning dilakukan oleh Albert Bandura
    Dimana Bandura menyatakan pendapat bahwa tindakan atau perilaku manusia tidak bersal dari refleks yang terjadi secara otomatis dari stimulus saja melainkan perilaku manusia yang terbentu akibat adanya peniruan terhadap perilaku orang lain.

    Bandura melakukan esuatu eksperimen yang dikenal dengan nama "Eksperimen Boneka Bobo" karena adanya ekperimen menggunkan boneka bobo yang tberwujud seperti badut. yang mana Bandura menempatkan boneka bobo dan orang dewasa dalam tempat yang sama dengan anak-anak

    Pada kondisi pertama, anak-anak melihat orang dewasa berinteraksi dengan mainan yang ada dengan cara yang tidak agresif. Sedangkan di ruangan berbeda beberapa orang dewasa menjadi agresif terhadap boneka tersebut (menendang, membentak, melemparkan ke udara, dan memukul dengan palu). Kesimpulannya: anak-anak akan melakukan atau meniru hal yang sama seperti apa yang mereka lihat

Empat element pada Observation Learning
  • Attention (Perhatian) : Perilaku bisa dipelajari dan diikuti setelah anak mengamatinya.
  • Memory (Ingatan) : Perilaku bisa dipelajari dan diikuti setelah anak mengamati dan mengingatnya.
  • Imitation Or Reproduce (Meniru) : Perilaku bisa dipelajari dan akan dimaknakan.
  • Desire (Keiginan) : Anak bisa melakukan dan mengkuti jika mereka mendapatkan pengaruh dari aksi yang dilakukannya.

    SEE YOU BLOG BERIKUTNYA!!💖




Komentar