Bismillahirrahmanirrahim
Assalamualaikum wr. wb
Perkenalkan kembali nama saya Lidya Hanum dari Prodi Psikologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas dengan NIM 2310321022. Untuk pertemuan ke-14 saya akan membahas materi pembelajaran yang akan dibahas pada hari Senin tanggal 10 Desember 2023. Bertujuan memenuhi tugas mingguan Psikologi Umum dengan tiga dosen pengampu yaitu :
- bu Mafaza, S.Psi., M.Sc
- bu Diny Amerike, S.Psi.,Psikolog
- bu Puji Gufron Rhodes,S.Psi.,M.A.
Dengan judul materi Psychological Disorder dan Terapi.
Abnormality/ Kelainan
- Sebuah pembelajaran menganai perilaku tidak normal dan gangguan psikologis disebut dengan Psikopatologi.
Sejarah Psychological Disorder
- Awal abad ke 3000 SM telah ditemukan tengkorak manusia yang memiliki lubang-lubang kecil di dalamnya, dimana lubang tersebut dibuat ketika orang itu masih hidup.
- Lubang - lubang ini menunjukkan sebagai bukti penyembuhan/ orang yang selamat dari proses tersebut, yang mana dikenal dengan Trephining
- Trephining, melubangi tengkorak manusia yang masih hidup masih dilakukan sampai saat ini dengan tujuan mengurangi tekanan cairan pada otak yang tidak seimbang. Orang zaman dahulu percaya bahwa proses melubangi tengkorak mengaitkan dengan pelepasan "setan" yang memasuki tubuh korban yang kemalangan dalam rangka penyembuhan abnormalitas (Gross, 1999).
- Zaman Hippocrates (460-377) SM, pada zaman ini Hippocrates menentang pendapat Gross,dimana menurut hippocrates menyampaikan bahwa ketidakseimbangan cairan vital dalam tubuh atau humor, dengan mengatakan bahwa penyakit tubuh maupun pikiran adalah suatu jawaban dari ketidakseimbangan yang terjadi di otak. Hal ini tidak dapat dikatakan benar sepenuhnya, namun titik awal dalam menjelaskan suatu perilaku tidak normal dalam sisi pandang biologis benar terjadi pada pemikirannya.
- Penyihir merupakan seseorang yang memilki penyakit mental, hal ini terjadi pada masa Renaisans
- Pada abad pertengahan, dengan maksud lain bahwa salah satu penyebab abnormalitas diakibatkan oleh kerasuhan roh yang mana proses penyembuhannya dilakukan dengan proses ritual keagaamaan, sebagai contoh pengusiran setan.
- Pada saat ini, salah satu bagian dari model medis yang terlihat adalah gangguan psikologis, karena gangguan psikologis tersebut dapat didiagnosa dengan berbagai keaadaan/ gejala dan memiliki etiologi(penyebab), course, dan prognosis.
The Concept Of Abnormality
PENDEFENISIAN ABNORMALITAS
1. Statistical Deviance or Social Norm Deviance
Staristical Suatu perilaku yang sering terjadi dianggap normal dan perilaku yang tidak sering terjadi dianggap sebagai suatu hal yang tidak normal. Perilaku tidak normal juga dapat dikatakan sebagai perilaku yang menyimpang dari norma-norma masyarakat.
Ketika suatu tindakan tersebut tidak berada pada bagian tengah garis normal,maka tindakan/ perilaku tersebut akan disebut dengan abnormal.
Ketika suatu tindakan tersebut tidak berada pada bagian tengah garis normal,maka tindakan/ perilaku tersebut akan disebut dengan abnormal.
Social Norm Deviance, perilaku tidak normal juga dapat dikatakan sebagai perilaku yang menyimpang dari norma-norma masyarakat,
Pengaruh situasional (norma sosial/lingkungan dari perilaku) sangatlah memberikan dampak pada pemberiaan label abnormal pada diri individu krena pada lingkungan masyarakat sendiri memiliki peraturan lingkungan.
Contohnya Statistical or Social Norm Deviance dalam kehidupan sehari-hari : Pertemanan laki-laki dan perempuan yang sewajarnya dianggap sebagai suatu hal yang normal karena sering terjadi namun ada batasan yang telah diatur, namun ketika batasan pertemanan laki-laki dan perempuan
tersebut sudah melanggar batasan maka hal tersebut dianggap sebagai suatu hal yang tidak normal karena tidak sering terjadi di masyarakat dan telah melanggar norma-norma yang ada di lingkungan masyarakat.
Penyimpangan pada norma sosial tidak selalu diianggap sebagai hal yang negatif atau abnormal. contohnya adalah seorang yang memutuskan untuk menjadi seorang biksu dan tinggal pada sebuah biara di Amerika Serikat apada dasarnya akan menunjukkan suatu perbuatan yang tidak normal, dan tentunya bukan hal yang dianggap normal di masyarakat, tetapi tidak akan menjadi tanda dari ketidaknormalan.
2. Subjective Discomfort (Ketidaknyamanan Subjektif)
adalah suatu simbol/tanda seseorang melakukan perilaku abnormal, diantara tanda-tandanya yaitu sering terjadinya ketidaknyamanan subjektif/ tekanan emosional ketika mengerjakan perbuatan tertentu. Contohnya : Seorang mahasiswa yang takut ketika dosen tertentu mengajar di kelasnya.
Namun pemikiran abnormal tidak selalu dianggap sebagai suatu hal yang selalu menimbulkan ketidakyamann subjektif pada orang yangtelah melakukan suatu tindakan tertentu.
Contohnya : Seorang pembunuh berantai tidak mengalami ketidak nyamanan subjektif/ tekanan emosional setelah mengambil nyawa seseorang.
3. Inability to Function Noemally ( Ketidakmampuan untuk dapat berfungsi secara normal)
- Abnormal adalah pemikiran atau perilaku yang tidak memungkinkan seseorang untuk menyesuaikan diri dengan masyarakat.
- Maladaptive adalah suatu perbuatan abnormal yang menyimulkan pemikiran yang tidak memungkinkan seseorang untuk beradaptasi dengan tuntutan hidup sehari-hari. Awalnya prilaku meladatif ini dapat membantu seseorang dalam mengatasi perilak/ pemikirannya namun memiliki efek yang berbahaya atau dapat merusak.
Contohnya seseorang yang melukai dirinya sendiri dengan tujuan menghilangkan kecemasa, ketika ia melakukan hal tersebut awalnya mereka meras lega dan tidak dirugikan dengan tindakan tersebut. Pemikiran maladatiflah yang menjadi poin utama dalam defenisi kelainan
A WORKING DEFINITION OF ABNORMALITY
- Seorang psikolog profesional memiliki sebuah pertimbangan mengenai beberapa kriteria berbeda dalam menentukan perilaku abnormal.
- Pola pikir yang tidak biasa/ perbuatan yang tidak wajar.
- Pola pikir dan perbuatan yang bertentangan dengan norma masyarakat
- Pola pikir, perbuatan, serta fungsi psikologisnya membuat dirinya merasakan ketidaknyamanan
- Pola pikir, dan perbuata yang bersifat maladaptif, sehingga tidak mampu berfikir dengan baik/ normal.
- Pola pikir dan perbuatan yang menyebabkan orang tersebut membahayakan dirinya sendiri.
- Hanya seorang psikolog profesional yang dapat mendiagnosis kelainan dan menentukan pengobatan terbaik untuk seseorang yang menderita penyakit mental.
- Kelainan psikologis merupakan pola pikiran atau fungsi psikologis yang akan menyebabkan orang tertekan secara signifikan sehingga berdampak mereka menjadi menyakiti diri sendiri atau orang lain, kelainan psikologis sendiri akan mengganggu perilaku mereka dalam menjalani fungsi hidupnya dalam kehidupan sehari-hari.
- Pembelaan kegilaan: orang sakit jiwa yang telah melakukan kejahatan tidak harus bertanggung jwab atas tindakan karena orang tersebut tidak dapat mengerti dengan perbedaan mengenai suatu hal yang benar dan yang salah.
Models Of Abnormality
Pengenalan mengenai suatu perilaku dan pikiran yang tidak normal tergantung dengan perspektif yang digunakan untuk melihat ketidak normalan tersebut dari berbagai model abnormalitas.
Pengenalan mengenai suatu perilaku dan pikiran yang tidak normal tergantung dengan perspektif yang digunakan untuk melihat ketidak normalan tersebut dari berbagai model abnormalitas.
Psychological Disorder
ANXIETY DISORDERS
Gangguan kecemasan yang terjadi secara berlebihan/ tidak realistis dan tidak dapat di kendalikan. Kecemasan ini dapat dikategorikan secara lebih rinci seperti rasa takut terhadap suatu objek tertentu, atau dapat menjadi emosi yang sangat mendasar, Adapun gangguan kecemasan yang tidak diketahui obatnya adalah Free floating anxiety.
JENIS GANGGUAN KECEMASAN DAN GEJALANYA
1. Phobia Disorders : When Freas Get Out Of Hand
- Adanya rasa takut yang irasional dan terjadi secara terus-menerus dalam waktu jangka panjang
- Objeknya dapat berubah situasi atau interaksi sosial
Misalnya, banyak orang akan merasa takut ketika mereka menemukan ular hidup yang berjalan di depannya, sedangkan orang tersebut belum tentu merasa takut ketika melihat ular tersebut di buku, namun orang yang phobia ular akan menghndari ular tersebut walaupun hanya melihat ular tersebut pada gambar yang ada di buku, menghindari ula hidup itu rasional, sedangkan menghindri ular pada gambar itu tidaklah suatu hal yang rasional.
/\ Social Anxienty Disolder (Phobia Sosial)
Merupakan penyakit psikologis berupa rasa takut terhadap orang lain atau situasi mengenai peristiwa tertentu.
Orang yang mengalami ketakutan dievaluasi oleh pihak lain, biasanya orang tersebut mengalami gangguan kecemasan sosial, sehingga orang yang menggalami kelainan psikologis ini akan lebih menghindari situasi yang dapat membuat mereka merasa tidak nyaman embrassing/humiliating memmalukan, sehingga membuat mereka seakan sadar diri tanpa mereka mencoba.
Adapun jenis-jenis dari phobia sosial ini yaitu demam panggung, takut berbicara di depan umum, takut melakukan aegala macam aktifitas yang memancing perhatian di tempat umum.
Orang yang memiliki fobia sosial cenderung menyendiri, pemalu, dan sulit untuk beradaptasi dengan lingkungan barunya.
Anxiety, dissociative, mood, eating dan sexual disorder, schizophrenia, personalit disorder.
/\ Specifik Phobias (Phobia Spesifik)
Pada suatu kondisi dan objek tertentu seseorang merasakan ketakutan yang irasional, seperti :
- Seseorang yang takut dengan anjing
- Seseorang yang takut berada diruangan sempit dan tertutup (claustrophobia).
- Seseorang yang takut dengan suntikan (tripanofobia)
- Seseorang yang takut dengan perawatan gigi (odontofobia)
- Seseorang yang taku dengan darah (hematofobia)
- Seseorang yang takut dengan air /mencuci dan mandi (ablutofobia)
- Seseorang yang takut dengan ketinggian (acrofobia)
/\ Agroraphobia
Rasa takut yang timbul terhadap suatu tempat atau situasi tertentu dan suli bagi penderita untuk menghindari tempat/ melarikan diri pada situasi tersebut, atau dapat dikatakan juga takut akan pasar
seperti : transportasi umum, keramaian, ruang tertutup, dll
Ada dua dari lima situasi dan kondisi yang memungkinkan seseorang untuk didiagnosa menderita agorafobia jika orang tersebut merasa cemas
seperti : transportasi umum, keramaian, ruang tertutup, dll
Ada dua dari lima situasi dan kondisi yang memungkinkan seseorang untuk didiagnosa menderita agorafobia jika orang tersebut merasa cemas
- Menggunakan kendaraan umum seperti bus atau pesewat
- Berada di ruang terbuka seperti jembatan maupun di tempat parkir
- Berada di ruang tertutup seperti toko kelontong atau bioskop
- Mengantri atu berada di keramaian seperti di konser
- Beraada di luar rumah, dalam kondisi sendiri.
Orang dengan fobia sosoal cenderung menghindari pekerjaan dan situasi yang melibatkan pertemuan dengan orang lain secara langsung,
Orang dengan agorafobia tidak dapat menghindari sumber fobia mereka karena itu hanyalah berada di luar dunia nyata, bahkan orang dengan kasus agorafobia yang parah/akut dapat membuat rumahya seperti penjara, yang membuat dirinya terperangkap di dalamnya tidak dapat pergi bekerja, berbelanja, bahkan terlibat dalam aktivitas apapun yang mengharuskan seseorang tersebut keluar dari rumhnya.
2. Panic Disorder (Serangan Panik)
Serangan panik yang terjadi secara tiba-tiba sehingga terjadi kepanikan hebat sehingga menimbulkan beberapa gejala fisik seperti timbulnya stress yang terjadi secara terus menerus dalam waktu yang berulang-ulang.
Orang yang menderita panic disorder akan mengalami suatu kepanikan ekstrem dengan berbagai gejala fisik seperti jantung berdebar kencang, napas cepat, sensasi "keluar dari tubuh", pendengaran dan penglihatan berkurang, berkeringat, berkeringat, dan mulut terasa kering.
Orang yang mengalami serangan panik yang berlebihan akan berpikir bahwa mereka akan mengalami serangan jantung dan dapat mengalami rasa sakit sehingga meningkatkan rasa paniknya, tetapi gejala yang menyebabkan penyakit panik disorder bukanlah gangguan fisik.
Panic Attack (Serangan Panik) terjadi secara tiba-tiba tanpa adanya peringatan, dimana serangan panik sttack ini terjadi selama setengah jam, beberapa hanya terjadi selama beberapa menit, dengan sebagian serangan memuncak dalam 10 hingga 15 menit.
Panic attack biasanya sering terjadi pada wanita dewasa dan gadis remaja, selain itu seorang yang merokok juga dapat meningkatkan resiko panic attack pada masa remaja, dewasa muda, dan dewasa menengah yang mana hal ini telah ditunjukkan dengan adanya penelitian.
Panic attack yang terjadi berulang kali sehingga menyebabkan kekhawatiran terus menerut atau bahkan dapat menyebabkan perubahan perilaku sehingga penderita sudah dapat dikatakan menderita panic disorder (gangguan panik).
Contoh panic disorder dalam kehidupan sehari-hari :
Seorang remaja yang sedang bersantai tiba-tiba mengalami gangguan panic disorder ditunjukkan dengan adanya gejala serangan panik yang terjadi secara terus- menerut tanpa adanya alasan yang jelas, menyebabkan jantung berdebar kencang, berkeringat, sehingga ia yakin bahwa dirinya sedang dalam kondisi sekarat, kemudian ibu remaja tersebut melihat betapa pucatnya dia dan mencoba menanyakan apa yang salah, tetapi remaja tersebut tidak dapat berbicara. Berkemungkinan beser ia mengalamai panic disorder karena orang yang mengalami panc disorder berada dalam keadaan panik dan tidak dapat bisa bergerak.
3. Generalized Anxiety Disorders
Gangguan yang ditandai dengan perasaan takut yang datang terhadap sesuatu yang belum tentu terjadi bersamaan dengan gejala fisik stress, yang berlangsung dalam waktu 6 bulan bahkan lebih, dan tidak diketahui penyebabnya.
Penderita dengan gangguan GAD tersebut merasakan sejumlah kecemasan mengenai sejumlah peristiwa atau aktivitas (seperti pekerjaan atau kinerja sekolah).
Orang yang rentan terkena dengan gangguan ini hanyalah orang yang mudah khawatir, mereka memiliki rasa khawatir yang berlebihan baik itu tentang uang, anak-anak mereka, kehidupan mereka, teman-teman mereka, anjing, serta hal-hal yang tidak dapat dilihat oleh orang lain sebagai suatu ke khawatiran,
Orang yang mengalami gangguan ini biasanya akan merasa beberapa tanda-tanda stress seperti tegang,gelisah, mudah lelah, dan mungkin sulit berkonsentrasi, selain itu mereka merasakan nyeri otot, mengalami masalah tidur, dan sering mudah marah.
GANGGUAN LAIN YANG BERKAITAN DENGAN KECEMASAN.
- OBSESSIVE-COMPULSIVE DISORDER (OCD)
- Gangguan Obsesif-Kompulsif (OCD) : pikiran yang menyebaban banyak kecemasan.
- OCD merupakan gangguan yang mengganggu pikiran yang terjadi secara berulang-ulang, tidak hanya pikiran yang terjadi secara berulang-ulang juga menghasilkan perilaku yang berulang-ulang berupa paksaan atau kompulsif
- Memiliki sedikit pemikiran obsesif pada suatu kesempatan, namun akan merasakan kecemasan yang sangat dalam jika tidak dapat melakukan hal tersebut.
- OCD : Suatu rasa cemas yang disebabkan oleh suatu kegagalan atau ketidakmampuan untuk menyelesaikan suatu hal. - ACUTE STRESS DISORDER (ASD) AND POSTTRAUMATIC STRESS DISORDER (PTSD)
: Dua gangguan psikologis yang berhubungan dengan suatu trauma dan stress, yang mana gangguan stress ini berupa stress akut dan gangguan stress oasatrauma terkait dengan suatu paparan stresor yang signifikan dan traumatis.
||> ASD : Kejadian yang terjadi segera setelah kejadian traumatis yang terjadi selama berhari-hari atau berbulan-bulan pasca kejadian.
||> PTSD : Kejadian yang terjadi setelah peristiwa traumatis dan dapat berlangsung selama berbuln-bulan atau bertahun-tahun/
- ASD merupakan gejala psikologi yang timbul karena adanya syok psikologis yang terjadi karena adanya kejadian atau peristiwa yang telah terjadi sebuelumnya sehingga membuat rasa trauma dan memicu terjadunya stress akut.
- PSTD merupakan gangguan berupa kegagalan untuk sembuh terhadap suatu kejadian masalalu yang menimbulkan rasa trauma.
- Kedua kondisi psikologis yang disertai dengan rasa cemas yang berlebiha, kesulitan tidur, mimpi buruk, masalah konsetrasi dan suasana hati yang tertekan.
- Para peneliti telah menemukan bahwa perempuan memiliki resiko hampir dua kali lipat terkena PTSD dibandingkan laki-laki dan memungkinkan meningkat jika pengalaman traumatis terjadi sebelum wanita tersebut berusia 15 tahun.
- PSTD pada tingkatan parah dihubungkan dengan menurunnya hipokampus pada anak-anak.
HIPOCAMPUS : Pembentukan ingatan deklaratif dalam jangka waktu yang panjang yang berdampak buruk terhadap pembelajaran dan efektivitas perawatan untuk anak-anak,
- Resiko mengalami demensia pada penderita PTSD lebih tinggi (resiko 10,6%) dibandingkan orang yang tidak menderita PTSD (resiko 6,6%), meningkatnya tingkat stress seorang dapat memperburuk keadaan.
- Penderita ASD dan PTSD kemungkinan besar memandang dunia sekitar mereka secara berbeda-beda.
- Peneltian FMRI yang mendukung peningkatan pemprosesan otak di area yang terkait dengan pembelajaran asosiatif dan priming pada individu dengan PTSD, Studi menyarankan individu dengan ASD atau PTSD lebih mudah dalam memahami gambar terkaid trauma dari pada gambar netral, dibandingkan dengan penyintas trauma yang tidak didiagnosa dengan ASD atau PTSD.
PENYEBAB TERJADINYA ANXIETY, TRAUMA, DAN STRESS DISORDERS.
- Model psikodinamika melihat kecemasan sebagai suatu sinyal bahaya bahkan dorongan atau konflik yang direpresi mengancam akan timbul
- Fobia dilihat sebagai suatu perpindahan : dimana objek fobia sebenarnya hanyalah simbol dari apa yang telah dikubur jauh di dalam pikiran dalam alam bawah sadar seseorang.
- Menurut para behavioris suatu reaksi perilaku cemas dapat dipelajari
- Terjadi akibat pemikiran yang irasional dan tidak logis merupakan suatu gangguan kecemasan yang di lihat dari sudut pandang psikolog kognitif
- Contoh pemikiran irasional yang ditunjukkan oleh orang dengan gangguan kecemasan adalah melalui magnification. Suatu kecenderungan untuk menafsirkan suatu keadaan jauh lebih berbahaya atau penting dari pada yang sebenarnya.
- Pemikiran All - or - nothing thinking/ tidak sama sekali : suatu distorsi yang berkaitan dengan proses pemikian cenderungan untuk percaya bahwa kinerja seseorang harus dikerjakan dengan sempurna atau hasilnya akan gagal total.
- Overgenerakization (Generalisasi berlebihan): merupakan distorsi pemikiran dimana seseorang menarik suatu kesimpulan berdasarkan hanya satu kejadian atau peristiwa dan menerapkan kesimpulan tersebut pada peristiwa yang tidak terkait dengan peristiwa aslinya; sehingga menimbulkan suatu peristiwa yang negatif ditafsirkan sebagai suatu pola kekalahan yang tidak pernah berakhir.
- Minimalisasi : Merupakan distorsi pemikiran yang membuat seseorang meledakkan peristiwa negatif di luar batasan kepentingan (magnification/pembesaran) sehingga membuat suatu pemikiran yang membuat seseorang mengabaikan peristiwa positif yang relevan dan mengabaikan adanya kemungkinan untuk mencapai suatu keberhasilan.
FAKTOR BIOLOGIS
- Selain faktor perilaku, faktor biolohi juga ikut berkontribusi terhadap suatu gangguan kecemasan, beberapa gangguan kecemasan berdasarkan faktor biologisnya yaitu :
- Generalized Anxiety Disorder ( Gangguan kecemasan umum)
- Panic Disorder ( Gangguan panik)
- Fobia
- OCD
gangguan kecemasan ini cenderung turun berdasarkan gejala genetik/ diturunkan keluarga. - Yang mempengaruhi gangguan resiko pengembangan dan kemungkinan individu terlihat dalam situasi yang berpotensi berbahaya merupakn faktor genetik PTSD.
- Amigdala, area seluas sistem limbik, lebih aktif pada orang fobia yang merespons laba-laba dari pada orang yang tidak fobia dan juga lebih aktif pada individu PTSD dan gangguan kecemasan sosial, menunjukkan pengondisian yang berlebihan dan respons yang berlebihan terhadap suatu rangsangan yang biasanya akan menimbulkan suatu respons terkait rasa takut minimal.
- Suatu area pada otak tertentu yang dikitkan dengan berbagai kondisi gangguan kecemasan, yaitu : ada pengurangan materi abu-abu di bagian gyrus cingukate anterior ventral kanan (di bagian bawah dan depan) dari girus cingulate kanan dan girus frontal inferior kiri.
CULTURAL VARIATIONS/ VARIASI BUDAYA
Karena adanya pebedaan budaya dari berbagai negara, sehingga gangguan kecemasan dapat ditemukan dari seluruh penjuru dunia tanpa adanya ketetapan yang jelas/ bentuk gangguan kecemasan berbeda setiap budaya.
Misalnya : Budaya Amerika Ltin suatu gangguan kecemasan berbentukkataque de nervios, atau " serangan saraf" dimana memungkinkan seseorang untuk menangis, berteriak tak terkendali, mengalami sensai pana yang ekstrem, dan menjadi sangat agresif, baik itu secara verbal maupun fisik.
Misalnya : Budaya Amerika Ltin suatu gangguan kecemasan berbentukkataque de nervios, atau " serangan saraf" dimana memungkinkan seseorang untuk menangis, berteriak tak terkendali, mengalami sensai pana yang ekstrem, dan menjadi sangat agresif, baik itu secara verbal maupun fisik.
Kecemasan ini dapat terjadi karena beberapa peristiwa yang tidak menyenangkan sehingga mengakibatkan rasa stress seperti kematian orang yang dicintai.
Beberapa sindrom pada dasarnya merupakan suatu jenis fobia khusus pada budaya tertentu, misalnya sindrom koro diteukan di Cina dan beberapa negara Asia Selatan dan Asia Timur lainnya, yang mana kelainan ini melibatkan suatu ketakutan bahwa alat kelamin seseorang menyusut, dan sindrom taijin kyofusho (TKS) ditemukan di Jepang, melibatkan suatu ketakutan dan menyebabkan kecemasan yang berlebihan, tetapi dalam kasus ini ketakutan bahwa seseorang akan melakukan sesuatu tindakan di depan umum yang secara sosial tidak pantas atau memalukan, seperti tersipu, menatap, atau memiliki bau badn yang sangat menyengat.
DISSOCIATIVE DISORDERS
DISSOCIATIVE DISORDERS
- Gangguan disosiatif adalah suatu gangguan psikologis yang melibatkan perubahan atau disosiasi pada kesadaran, memori dan ingatan, ataupun kesadaran terhadap identitas.
- Penderita gangguan disosiatif pada umumnya merasakan kesulitan dalam mengingat suatu peristiwa atau kejadian yang pernah terjadi pada dirinya, dan cenderung membentuk identitas baru.
- Contohnya : ketika seseorang yang dalam perjalanan memikirkan bagaimana orang dapat mengebudi kesuatu tempat dan membayangkan mereka bisa tba disuatu tempat, namun tanpa mereka sadari mereka tidak akan mengingat perjalanan menuju ketempat tersebut sama sekali.
JENIS- JENIS GANGGUAN SISOSIATIF : - Amnesia Disosiatif : Suatu gangguan yang membuat individu tidak dapat mengingat informasi pribadinya sendiri seperti nama maupun peristiwa pribadi tertentu.. Jenis informasi yang terseimpan dimemorinya hanyalah memori jangka panjang episodik, Amnesia Disosiatif berbeda dengan amnesia retrograde walaupun memiliki ciiri-ciri yang sama karena amnesia ini cenderung diakibatkan karena psikologis, sedangkan amnesia retrograde sendiri diakibatkan karena benturan fisik di kepala
- Dissociative fugue, fugue memiliki makna melarikan diri, Dissociative Fugue terjadi ketika seseorang secara tiba-tiba melakukan perjalanan jauh dari rumahnya dan setelah itu ia tidak dapat mengingat penjalanan bahkan tidak dapat mengingat informasinya sendiri berupa identitas.
- Dissociative Identity Disorder, suatu gangguan identitas pada indvidu, orang yang mengalami gangguan ini mengalami dua atau lebih kepribadia yang berbeda dalam tubuhnya.
- Mekanisme pertahanan melawan kecemasan tapat terlihat dengan penjelasasn psikodinamik yang meunjukkan represi ingatan.
- Penjalasan kognitif dan perilaku melihat gangguan disosiatif sebagai suatu pembelajaran penghindaran. Suatu tingkat aktivitasyang lebih rendah dari pada tingkat normalnya, maka area otaklah yang bertanggung jawab atas kesadaran tubuh merupakan penjelasan secara biologis.
PENYEBAB GANGGUAN DISOSIATIF
- Pandangan psikodinamik : Pikiran dan perilaku yang tertekan/dilupakan merupaka suatu mekanisme pertahanan utama dan dapat mengurangi rasa sakit emosional.
- Pandangan kognitivisme : Penderita gangguan sisosiatif disebabkan kerena adanya persaan bersalah, malu, atau rasa cemas ketika memikirkan suatu kejadian yang mengganggu dan mencoba memikirkan hal lain untuk menjauhkan stau kejauhian yang menggangu tersebut.
- Perspektif biologis : Penelitian menyatakan terdapat perubahan kinerja otak yang sangat jelas pada penedita gangguan disosisatif, dimana aktifitas otak di daerah kesadaran lebih rendah dari pada aktifitas otak pada manusia normal. Penangann tepat yang dapat dilakukan pada penderita gangguan disosiatif adalah dengan memberikan suatu perhatian kepada penderita dan mendapatkan bantuan dari tenaga profesional.
DISORDER OF MOOD : THE EFFECT OF AFFECT
Mood disorder (Affective Disorder) merupakan Gangguan mood juga dikatakan dengan gangguan suasana hati (emosi) dan biasanya sebut juga dengan gangguan afektif. Gangguan mood ini bersifat ringan sampai dengan perubahan emosi yang terjadi secara ekstrim sehingga menimbulkan gangguan yang mengganggu.
Gangguan emosi pada kondisi ini didukung dengan keadaan yang dapat membuat seseorang stress atau faktor lainnya yang dapat menimbulkan rasa kesedihan, keputusasaan, hingga kebahagiaan yang terjadi secara berlebihan.
Emosi merupakan suatu hal yang normal, namun emosi yang normal itu sendiri berada di tengah-tengah, tidak terlalu sedih dan tidak terlalu bahagia, ia lebih condong ke perasaan yang menyenangkan namun tidak terjadi secara berlebihan.
Mood disorder dibagi menjadi dua bgian, yaitu :
- MAJOR DEPRESSIVE DISORDER
- Suasana hati yang menjadi tidak baik secara tiba-tiba tanpa adanya penyebab eksternal yang terjadi
- Mayor depressive disorder juga dikenal dengan sebutan Depressive disorders adalah uatu keadaan hati yang tertekan secara berlebihan yang datang secara tiba-tiba dan terjadi secara terus- menerus.
- Adapun yang menjadi gejala-gejala dari mayor depressive disorder yaitu : kesulitan dalam menikmati aktifitas yang dilakukan, mudah merasa lelah, sulit tidur atau terlalu banyak tidur, nafsu makan yang menurun, perubahan berat badan, tidak merasa dirinya berharga, selalu merasa bersalah, sulit berkonsentrasi, bahkan mengalami delusi dan halusinasi
- Gejala timbul secara terus menerus sepanjang hari. Beberapa orang dengan depresi mungkin berpikir tentang kematian bahkan bunuh diri, termasuk mencoba melakukan bunuh diri yang merupakan akibat negatif dari depresi ini jika dibiarkan.
- Sebagian orang, gangguan deprsi mayor ini hanyalah terjadi dalam waktu satu tahun. umumnya terjadi pada musim dingin dan akan kembali normal pada musim semi dan musim pana, Hal ini dikenal dengan Seasonal Affective Disorders (SAD), merupakan suatu gangguan emosi yang terjadi karena rendahnya reaksi tubuh pada saat musim dingin.
Merupakan suatu gangguan emosional yang termasuk kedalam diagnosa depresi berat hingga manik (kegembiraan yang terjadi secara berlebihan, kegelisahan, dan energi yang dihasilkan melebihi biasanya.
Bipolar Disorder terdiri dari dua bagian, yaitu :
a. Bipolar I Disorders, merupakan suasana hati yang berada pada level normal hingga manic, Bipolar pada tinggat ini bisa mengalami depresi dan bisa jadi tidak mengalami tanda apapun.Pada tingkatan level manik, orang yan mengalaminya akan merasakan rasa bahagia yang berlebihan(eurphoria) tanpa adanya alasan yang spesifik, merasa gelisah,lekas marah, merasa tidak nyaman sehingga tidak bisa duduk diam dan memiliki energi yang tidak terbatas. Orang yang mengalami gangguan psikologis ini memungkinuntuk terlihat aneh kepada orang lain dan bisa menjadi agresif tidak terkendali ketika tidak diizinkan untuk mengerjakan suatu hal terutama rencana besar (dan terkadang menjadi delusi). Penderita cenderung berbicara cepat dan melompat dari satu topik ke topik lainya.
b. Bipolar II Disorders, merupakan suasana hati normal yang mana dibatasi episode depresi berat dan episode hipomania, pada Bipolar tinggat II manik yang terjadi tidak seberat manic pada tingkta I, ADHD sendiri berkaitan dengan bipolar, namun hanya sebagian kecil anak-anaklah yang mengalami ADHD yang juga diikuti dengan perkembangan gangguan bipolar. Yang menyebabkan kedua gangguan ini menimbulkan kebingungan dianggap sebagai gangguan yang sama karena sama-sama menimbulkan gejala hiperaktif (gerakan berlebihan dan ketidakmampuan untuk berkonsentrasi).Anak-anak yang menggalami gangguan bipolar menyebabkan perilaku yang berkaitan dengan masalah emosional lebih parah dibandingkan ADHD.
PENYEBAB MOOD DISORDERS
Depresi dan gangguan suasana hati merupakan suatu gangguan yang ditimbulkan berdasarkan pandangan dari teori perilaku, kognitif sosial, biologis, dan genetika, ada beberapa hal yang dapat menyebabkan mood disorders diantaranya adalah :
- Perspektif Perilaku dan Aspek Kognitif Sosial
- Teori Perilaku : Menghubungkan deprsei dengan tingkah laku yang menahan tindakan/perilaku menyakitkan diri secara terpaksa yang mana hal ini merupakan suatu ketidakberdayaan yang dipelajari dengan makna lain ketidakberdayaan yang dipelajari merupakan suatu peningkatan pemikiran negatif mengenai diri sendiri dan bagi orang yang pernah mengalami peristiwa akan menimbukan depresi.
- Teori Kognitif Sosial : Pemikiran yang negatif (negative thinking) berdampak kepada diri yang menjadi rugi terhadap dirinya sendiri dan membuat dirinya semakin tertekan.Diskriminasi, kemiskinan, menggunakan narkoba (termasuk tembakau dan alkohol), dan perilaku nakal yang terlihat merupakan faktor resiko yang merupakan dampak dari lingkungan kognitif sosial. - Teori Biologis
Memfokuskan pada dampak dari penggunaan obat depresi dan mania yang mempengaruhi neurotransmitter (serotonin,norepinerflin, dan dopamine), serta gangguan psikologi lainnya, neuroimaging memberikan informasi secara terus menerus mengenai kemungkinan yang berkaitan dengan suasana hati, terjadi pada area otak. - Teori Psikodinamik
Gangguan mood yang diakibatkan dari diri sendiri dan kondisi ini cenderung muncul pada individu yang terkait secara genetik. Teori ini dapat dibuktikan dengan studi kembar yaitu dengan menunjukkan adanya salah satu kembar identik mengalami depresi berat atau gangguan bipolar, kemungkinan anak kembar mengalami gangguan mood berkisar pada persentase 40-70 persen.
EATING DISORDER
Atau gampangnya disebut dengan gangguan makan, dimana ada berbagai gangguan yang berhubungan dengan asupan makan, zat non-nutrisi, atau dalam pembuangan limbah tubuh.
- ANOREXIA NERVOSA
- Kondisi seseorang mengurangi makan untuk menurunkan berat badan
- Sekresi hormon pada penderita anorexia nervosa terjadi tidak normal, terutama pada area kelenjer tiroid dan adrenal, otot jantung menjadi lemah dan irama jantung menjadi tidak teratur.
- Diare, kehilangan jaringan otot, kurang tidur, tekanan darah rendah, dan kurang menstruasi pada wanita merupakan efek fisik dari anorexia nervosa ini.
- Penderita gangguan ini akan tetap makan di depan orang lain, melainkan mereka akan memaksa dirinya untuk muntah berharap makan yang ia makan tadi keluar dari tubuhnya.
- Orang yang mengalami gangguan ini memiliki obsesi yang tinggi untuk berorahraga, selain olahraga orang yang mengalami gangguan ini memiliki keinginan masak yang tinggi namun makanan yang di masak ditujukan bukanlah untuk dirinya melainkan untuk orang lain, bahkan mereka tidak mencicipanya sedikitpun.
- Penderita cenderung menghakimi dirinya dengan insecure, merasa dirinya gemuk walaupun apa yang ia asakan tidak sama dengan yang orang lain lihat bahwa dirinya hanya terlihat kulit dan tulang saja. - BULIMIA NERVOSA
- Seseorang yang cenderung melakukan metode yang tidak tepat untuk menghindari kenaikan berat badan secara signifikan yang disebabkan karena orang tersebut tetap makan dalam jumlah yang banyak.
- Penderita gangguan ini biasanya memakan sesuatu dengan sembunyi-sembuni
- Ada kesamaan yang terjadi antara ganguuan Bulimia dengan gangguan Anorexia, yaitu wanita mudah terobsesi dengan suatu penampilan sehingga melakukan cara dalam menurunkannya salah satunya adalah
SCHIZOPHRENIA DISORDERS
Sama dengan yang lainnya Schizopphrenia merupakan salah satu gangguan psikologi berupa gangguan mental yang berupa terjadinya gangguan dalam proses berpikir, menunjukkan perilaku aneh, menimbulkan halusinasi, dan tidak memiliki kemampuan dalam membedakan antara dunia fantasi dengan kenyataannya (Psychotic)
Schizophrenia sendiri sendiri belum diketahui penyebab pastinya, namun terdapat beberapa faktor yang dapat berpern dalam menimbulkan terjadinya penyakit Schizophrenia yaitu faktor genetik, ketangguhan mental, kepribadian, dan lingkungan, Gangguan ini terjadi pada umumnya pada remaja akhir atau awal usia 20-an yang dapat mempengaruhi semua seks baik itu perempuan maupun laki-laki, serta kepercayaan sosial budaya juga salah satu yang menjadi faktor utamanya.
GEJALA-GEJALA DARI SCHIZOPHRENIA
Gejala lain Schizophrenia berdasarkan hubungan fungsi normal yaitu :
a. Gejala Positif : Yang mana terjadi kelebihan fungsi normal atau terjadinya distorsi fungsi normal, seperti halusinasi dan delusi.
b Gejala Negatif : Kebalikan dari gejala positif, gejala negatif merupakan penurunan fungsi normal, sebagai contoh : Perhatian yang buruk, flat affect, dan terjadinya produksi ucapan yang buruk.
Penderita dapat dikatakan menederita Skhizofrenia jika memiliki minimal dua dari gejala-gejala diatas yang mana gejala tersebut muncul dalam satu bulan yang terjadi secara terus menerus berupa halusinasi, ucapan tidak teratur, gejala negatif, dan perilaku yang sangat tidak normal atau Catatonia.
PENYEBAB BIOLOGIS DAN LINGKUNGAN PADA SKIZOFRENIA
a. Therapies Based On Classical Conditioning
Adalah mempelajari mengenai suatu respon yang tidak disengaja dengan menghubungkan stimulus yang merepon suatu hal tertentu dengan stimulus baru yang bersifat netral, Metode ini dapat membuat Respon yang otomatis yang tidak diinginkan dapat digantikan dengan respon yang diinginkan. Terapi ini dapat digunakan untuk mengobati penderita gangguan seperti : fobia, gangguan kecemasan, dan gangguan obsesif kompulsif.
Sama dengan yang lainnya Schizopphrenia merupakan salah satu gangguan psikologi berupa gangguan mental yang berupa terjadinya gangguan dalam proses berpikir, menunjukkan perilaku aneh, menimbulkan halusinasi, dan tidak memiliki kemampuan dalam membedakan antara dunia fantasi dengan kenyataannya (Psychotic)
Schizophrenia sendiri sendiri belum diketahui penyebab pastinya, namun terdapat beberapa faktor yang dapat berpern dalam menimbulkan terjadinya penyakit Schizophrenia yaitu faktor genetik, ketangguhan mental, kepribadian, dan lingkungan, Gangguan ini terjadi pada umumnya pada remaja akhir atau awal usia 20-an yang dapat mempengaruhi semua seks baik itu perempuan maupun laki-laki, serta kepercayaan sosial budaya juga salah satu yang menjadi faktor utamanya.
GEJALA-GEJALA DARI SCHIZOPHRENIA
- Psychotic : Merupakan suatu yang mnimbulkan halusinasi, dan tidak memiliki kemampuan dalam membedakan antara dunia fantasi dengan kenyataannya
- Delusi : yaitu menolak kenyataan yang sebenarnya terjadi dan teguh dengan pendirian terhadap suatu keyakinan yang salah namun ia yakini. Delusi sendiri terdiri dari beberapa macam, yakninya :
a. Delusions Of Persecution (Delusi Penganiayaan) : Meyakini bahwa orang lain berusaha menyakiti dirinya dengan cara-cara tertentu.
b. Delusions Of Reference (Delusi Referensi) : Meyakini bahwa orang lain yang berada di televisi dan karakter buku secara khusu berbicara kepada mereka.
c. Delusions Of Influece (Delusi Pengaruh) : Meyakini bahwa dirinya dipengaruhi oleh makhluk lain atau dapat dikatakan juga dengan kekuatan eksternal, seperti iblis dan alien.
d. Delusions Of Grandeur (Delusi Keagungan) : Meyakini bahwa dirinya merupakan orang penting yang memiliki misi khusus untuk dapat menyelamatkan dunia. - Gangguan Bicara : Yaitu berhalusinasi dengan mengarang kata-kata, terus mengulang kata yang sama, kata yang disusun berdasarkan bunyi, dan mengalami gangguan secara tiba-tiba untuk berbicara maupun berpikir dengan baik.
- Halusinasi : Yaitu merasa melihat suatu hal baik itu berupa suara ataupun melihat sesuatu yang sebenarnya tidak ada, Halusinasi dapat berupa suatu hal dengan melihat sentuhan, pencuman, dan rasa.
- Falt Affect: Kurangnya respon emosional dengan memperlihatkan sedikit emosi bahkan tidak ada melibatkan emosi.
Gejala lain Schizophrenia berdasarkan hubungan fungsi normal yaitu :
a. Gejala Positif : Yang mana terjadi kelebihan fungsi normal atau terjadinya distorsi fungsi normal, seperti halusinasi dan delusi.
b Gejala Negatif : Kebalikan dari gejala positif, gejala negatif merupakan penurunan fungsi normal, sebagai contoh : Perhatian yang buruk, flat affect, dan terjadinya produksi ucapan yang buruk.
Penderita dapat dikatakan menederita Skhizofrenia jika memiliki minimal dua dari gejala-gejala diatas yang mana gejala tersebut muncul dalam satu bulan yang terjadi secara terus menerus berupa halusinasi, ucapan tidak teratur, gejala negatif, dan perilaku yang sangat tidak normal atau Catatonia.
PENYEBAB BIOLOGIS DAN LINGKUNGAN PADA SKIZOFRENIA
- Besar kemungkinan penyebab skizofrenia sendiri dari gabungan faktor genetik dan faktor lingkungan.
- Gen merupaka sarana utama untuk menularnya skizofrenia yang diperkuat dengan studi keluar, kembar, dan adopsi.
- Stress-Vulnerability Model (Model Stres-Kerentanan) memberikan sebuah asumsi bahwa orang dengan "penanda" genetik untuk skizofrenia mempunyai fisik yang berkemungkinan besar untuk mengalami gangguan tersebut tetapi tidak akan berkembang menjadi skizofrenia kecuali mereka terkena stress yang berasal dari lingkungan dan emosional pada saat ia sedang mengalami perkembangan yang kritis, seperti terjadinya puberitas.
- Yang memberikan informasi sehingga skizofrenia mempengaruhi otak adalah Neuroimaging struktural dan fungsional dengan maksud lain kedua komponen tersebut telah mempengaruhi bagaimana otak bekerja pada individu dengan skizofrenia.
- Studi Diffusion Tensor Imaging (DTI), kondisi otak pada penderita skizofrenia terdapat perbedaan struktural di sua area otak tertentu yang membuat are otak ini memiliki fungsi keefisien yang kurang dalam mengirimkan saraf yang berisi pesan ke saraf lainnya, sehingga menurunkan memori maupun kemampuan yang bertujuan untuk mengambil keputusan.
- Mengukur tebalnya kortikal dan melacak perubahan saluran materi abu-abu ke saluran materi putih dengan memberikan informasi berharga mengenai pola yang tidak normal mengenai perkambangan otak pada penderita Skizofrenia dan gangguan jiwalainnya.
PERSONALITY DISORDERS
Adalah salah satu gangguan pola perilaku, interaksi interpersonal yang telalu kaku, dan maladaptif yang dapat memberi dampak buruk kepada seluruh aspek diri sendiri dan juga orang lain.
Adalah salah satu gangguan pola perilaku, interaksi interpersonal yang telalu kaku, dan maladaptif yang dapat memberi dampak buruk kepada seluruh aspek diri sendiri dan juga orang lain.
Orang yang mengalami gangguan ini biasanya mengalami kesulitan untuk bersosialisasi dan beradaptasi dengan orang lain di sekitarnya sehingga hal itu akan membatasi aktivitas sehari-hari penderita
Gangguan kepribadian dapat mempengaruhi semua orang namun berdasarkan penelitian yang telah dilakukan gangguan ini tidak selalu bersifat seumur hidup separti anggapan orang-orang dahulunya mengalami penyembuhan gangguan ini.
Terdapat 10 gangguan psikologi kepribadian berdasarkan DSM-5 yang dikelompokkanmanjadi tiga cluster, yaitu :
a. Kelompok A : Suatu pemikiran dan perilaku yang dianggap aneh atau eksentrik oleh orang lain seperti Paranoid, Schizoid, Schizotypal.
b. Kelompok B : Suatu pemikiran dan perilaku yang sangat dramatis, emosional yang tidak menentu seperti : Antisosial, Borderline, Histrionic, Narcissistic.
Terdapat dua gangguan pada kelompok B yaitu :
- Antisocial Personality Disorder (ASPD)
- Penderita gangguan ini umumnya melanggar norma-norma atau aturan-aturan dan hukum yang ada, seperti berbohong, memanfaatkan orang lain semaunya, dan memiliki sifat negatif berupa sifat egois yang sangat besar dan manipulatif yang handal.
- Penderita gangguan ini cenderung sensitif, mudah tersinggung atau sangat agresif, bahkan penderita menjadi orang yang tidak menepati janji dan secara konsiten tidak memiliki rasa tanggung jawab, bahkan tampak acuh tak acuh terhadap sekitarnya atau cenderung memanfaatkan atau menyakiti orang lain. B
-Berdasarkan referensi dari American Psychiatric Association (APA) tahun 2013 mengatakan penderita ASPD yang menderita gangguan gejala ni adalah perempuan. - Borderline Personality Disorder (BLPD) /Ganguan kepribadian ambang
- Orang yang mengalami gangguan ini cenderung murung atau memilki sifat kepribadian maladaptif yang mana kesadaran dirinya menjadi tidak stabil, tidak memiliki pemahaman yang jelasa mengenai siapa diri mereka yang sebenarnya, dan sering mengharapkan orang lain bahkan penderita merasa takut untuk ditinggalkan.
- Suatu sifat yang dapat berubah dengan cepat secara dramatis adalah suatu hal yang bersangkutang dengan tujuan hidup, pilihan karier, persahabatan, dan bahkan perilaku seksual seseorang.
- BLPD membuat terjadinya fase depresi yang tidak biasa, yang mana penderita dapat melakukan pengeluaran yang berlebihan, penyalahgunaan narkoba, bahkan buruknya penderita menginginkan perilaku bunuh diri yang mana upaya bunuh diri adalaha suatu bagian manipulasi yang digunakan oleh seorang penderita kepada orang lain dalam suatu hubungan tertentu.
- Penderita BLPD cenderung merasa sangat kesepian, dan kemarahan yang berlebihan sehingga dapat mengganggu hubungan dekat dengan orang lain seperti keluarga, persahabatan, karir, dan bahkan hubungan dengan percintaan mereka.
c. Kelompok C : Suatu pemikiran dan perbuatan yang didominasi oleh suatu kecemasan atau ketakutan seperti : Avoidant, Dependent, Obsessive-Compulsive
PENYEBAB TERJADINYA PERSONALITY DISORDERS
- Berdasarkan bukti yang telah di dapatkan mengatakan bahwa faktor genetik merupakan faktor yang menjadi penyebab gangguan keperibadian.
- Orang yang mengalami gangguan antisosial,schizotypal, dan borderline pada umumnya diturunkan kepada kerabat biologisnya dimana mereka akan lebih cenderung mengalami gangguan ini dari pada orang tidak terikat hubungan.
- Studi adopsi pada anak-anak yang orang tua kandungnya mengalami suatu gangguan kepribadian antisosial akan menunjukkan suatu peningkatakn resiko gangguan tersebut pada anak-anaknya, meskipun anak tersebut dibesarkan oleh orang tua lain yang tentunya berbeda lingkungan dengan orang yang berbeda.
- Tempramen anak pada usia tiga tahun dengan kecenderungan antisosial dimasa dewasa berkaitan yang mana hal ini di dapatkan berdasakan studi longitudinal.
- Selain itu penyebab terjadinya gangguan kepribadian, yang mana kepribadian antisosial secara emosional tidak responsif terhadap suatu hal Kn cenderung mengalami stress atau situasi mengancam bila dibandingkan dengan orang lain. Karena ketidaktanggapan ini terkait dengan suatu tingkatan hormon stress yang lebih rendah pada orang antisosial.
- Gangguan kepribadian antisosial berhubungan dengan gangguan hubungan keluarga da komunikasi.
- Gangguan kepribadian sendiri dapat diperparah dengan pelecehan masa kecil, pengabaian, pola asuh yang terlalu ketat atau terlalu protektif, dan penolakan orang tua.
- Yang dapat menimbulkan personality ordinary dan personality disorders akan ditimbulkan oleh beberapa faktor yang persamaan dengan pemderita yaitu : genetik, hubungan sosial, dan pola asuh).
Penanganan Terhadap Gangguan/Jenis-Jenis Terapi berdasarkan Pendekatan Psikologi
- Early Interventions
Penyakit mental parah kadang-kadang dianggap sebagai suatuhal yang berbau mistis seperti kerasukan setan atau roh jahat, pada tahun1793 upaya yang dilakukan untuk melakukan perawatan sakit jiwa dengan kebaikan dan kebodohan yang dikenal dengan "Moral Treatment". - Modern Treatments
Two Kind Of Therapy
Psychotherapi : Penerapan terapi dengan memberi tahu terapis mengenai masalahnya, dan terapis mendengarkan dan memcoba membantu penderita dalam memahami permasalahannya tersebut atau bahkan dapat merubah perilaku yang berkaitan dengan masalah penderita.
- Tujuang Psikoterapi : Untuk memberikan bantuan kepada penderia untuk sehat secara mental dan membuat orang yang mengalami gangguan psikologis menjadi lebih mencintaunya sendiri dan menjadi orang yang lebih baik.
PSYCHOTHERAPI terbagi menjadi dua :
- Insight Therapies : Terapi yang dapat memberikan seseorang wawasan lebih lanjut mengenai suatu perilaku, pikiran, dan perasaan mereka.
- Action Therapy : Bertujuan untuk mengubah Behavior Disorders.
Biomedical Therapies
- Pengobatan dengan menggunakan intervensi medis/ dengan perawatan biologis berdasarkan pengobatan medis dalam mengendalikan gangguan-gangguan behavior disorders.
- Terapi biomedis dapat dengan menggunakan obat-obata, metode beda, perawatan kejut listrik, dan teknik stimulasi non-invasif.
- Terapi ini dapat meredakan gejala dari gangguan psiklogis pada diri seseorang.
- Psikoterapi bukanlah sebuah pengobatan melainkan suatu terapi yang dapat membantu dalam menghilangkan gangguan dan memfasilitasi penyesuaian, strategi koping stress lainnya, dan cara proaktif dalam mengatasi atau hasil terkaitnya. - Elektrik : Adalah sebuah pendekatan terapi yang didapatkan dari ganbungan unsur-unsur dari beberapa pendekatan atau teknik terapi yang berbeda-beda.
- PSIKOFARMATOLOGI
Penggunaan obat-obatan untuk mengendalikan atau meringankan gejala gangguan psikologis.
A. OBAT ANTIPSIKOTIK
Untuk emngobati gejala psikotik seperti delusi,halusinasi dan perilaku aneh lainnya.
Terbagi menjadi dua bagian yaitu : - The Classical Or Typical Antipsychotics : Antipsikotik tipikal bekerja dengan menghalangi reseptor dopamin tertentu di otak.
- The Antypical Antipsychotics : Sama dengan The Classical Or Typical Antipsychotics namun pada tingkat yang jauh lebih besar pada satu jalur dopamin yang terlihat yang menyebabkan masalah psikotik.
B. OBAT ANTI ANXIETY
Obat penenang minor atau benzodiazepin seperti Xanax, Antivan, dan Valium.
Dapat meredakan kecemasan dalam waktu 20-30 menit setelah meminum obat.
C. OBAT MOOD STABILIZING
Obat yang dikonsumsi selama bertahun-tahun, pengobatan pilihan untuk gangguan bipolar dan episode mania adalah litium, unsur kimia logam yang dalam bentuk garamnya (lithium karbonat) meratakan tinggi dan merendahkan gangguan bipolar.
D. OBAT ANTIDEPRESSAN
Bekerja untu mengendalikan suasana hati, digunakan untuk mengobati gejala depresi dan termasuk inhibitor monoamine oxidase (MAOIs), antidepresan trisiklik, dan inhibitor reuptake serotonin selektif (SSRI) - ELECTROCONVULSIVE DAN PSYCHOSURGERY
- ELECTROCONVULSIVE
- ECT membantu dalam mencegah upaya bunuh diri karena bekerja lebih cepat dibandingkan obat antidepressan
- Efek samping negatif yaitu salah satunya bisa bertahan lebih lama diantara yang lain, yang mana memori manusia akan terpengaruhi, karena ECT mengganggu proses konsolidasi dan mencegah pembentukan memori jangka panjang. - PSYCHOSURGERY
- Operasi pemotongan ke dalam otak dengan tujuan menghilangkan atau menghancurkan jaringan otak yang menjadi sebab dari gejala gangguan mental tersebut. - EMERGING TECHNIQUES
☝Teknik non-invasif yang lebih baru dalam mempengaruhi perubahan otak yaitu :
- Repetitive Transcranial Magnetic Stimulator (rTMS),pulsa magnetic yang diterapkan ke korteks otak dan distimulus arah searah transkranial (transcranial direct current stimulation atau tDCS)
- Transcranial direct current stimulation (tDCS), dengan menggunakan elektroda kulit kepala untuk melewatkan arus langsung dengan amplitude yang sangat rendah ke dalam otak.
☝Terapi realitas virtual atau virtual reality yang dikembangkan dalam bentuk sebuah alat berupa layar yang dipasangkan kemata seseorang yang mengalami gangguan.
- Suatu metode terapi yang sangat praktis untuk dilakukan karena hanya membutukan alat serta tidak akan membuang banyak waktu dan tenaga karena membantu menstimulasi lingkungan orang disekitar klien terlihat seperti game didunia nyata.
- Salah satu bentuk terap menggunak VR adalah terapi paparan bentuk yang mana terapi ii untuk emcegah seorang fobia misalnya dengan pemaparan objek fobia yang dapat mencegah respon avokasi tipikal dan berakhir dengan membunh rasa takut dalam diri penderita. - Terapi Wawasan : Pendekatan Psikodinamik dan Humanistik
- Psikoanalisa Freud : Teknik terapi untuk membantu pasien menjadi rileks, terbuka, dan mengeksplorasi perasan terdalam tanpa adanya rasa takut akan malu dan penolakan orang lain terhadap dirinya.
Metode : Menekankankan pada pengungkapan konflik, dorongan, dan keinginan bawah sadar yang dapat menimblkan emosi dan perilaku tidak teratur.
2 TEKNIK YANG DIGUNAKAN FREUD DALAM MENEKAN PIKIRAN BAHWA SADAR PASIEN
👀Dream Interpretation (Interpretasi Mimpi)
- Analisisi unsur-unsur mimpi berdasarkan laporan klien
- Freud percaya segalah hal yang direpresi sering muncul dalam mimpi meski dalam bentuk simbolik
- Latet Content : Makna simbolis atau tersembunyi dari mimpi.
👀Free Association (Asosiasi Bebas)
- Teknik ini pasien didorong untuk berbicara mengenai apapun yang muncul di benak tanpa takut akan penilaian negatif orang lain.
Metodenya terbagi menjadi dua yaitu :
- Resistence (Perlawanan) : Mengubah topik pembicaraan atau diam ketika topik membahas mengenai pembicaraan yang tidak disenangi pasien
- Transference (Perpindahan) : Klien dalam memproyeksi perasaan positif dan negatif untuk orang-orang penting dari masa lalu ke terapis dikarenakan adanya simbol figur otoritas orang tua dari masa lalu nya. - Terapi Humanistik
Berfokus pada pengalaman emosi dan kesadaran diri orang yang sadar dan subyektif, serta pengalaman langsung berdasarkan kehidupan sehari-hari mereka dari pada pengalaman anak usia dini dari masa lalu yang sudah terjadi lama.
Terdapat dua bentuk terapi humanistik, yaitu :
- Rogers's Person-Centered Therapy (Terapi yang berpusat pada orang)
Disebut juga dengan person center therapi karena sebagian besar proses dilakukan sendiri oleh klien yang disampaikan oleh Carl Rogers. Terdapat tiga kunci utama yang dapat menciptakan keefektifitasan antara klien dan terapis yaitu :
☺Keaslian( Authenticity) yaitu respon seorang terapi secara jujur, tulus, serta terbuka kepada klien.
☺Penghargaan Positif tanpa Syarat (Unconditional Positive Regard) yaitu terapis dapat menciptakan suatu suasana yang hangat dan tidak krisi terhadap klien serta dapat menghormati perasaan, nilai, dan tujuan klien.
☺Empati (Empathy) yaitu terapis dapat memposisikan diri pada posisi orang yang bekerja kepadanga dengan memahami segala suatu yang dirasakan oleh klien.
- Gestald Theraphy
Biasanya penderitan yang melakukan gestald terapi kadang menjadikan seseorang berbicara denga kursi namun hal itu dianggap bukan hal aneh, karena kursi dapat mewakili orang dari masa laku yang memilki masalah dengan klien, Fritz Perls yang merupakan penemu dari terapi ini menganggap bahwa perasaan yang tesebunyi dari diri sendiri merupakan penyebab utama dari banyak permasalahan yang terjadi. - Terapi Behavior
a. Therapies Based On Classical Conditioning
Adalah mempelajari mengenai suatu respon yang tidak disengaja dengan menghubungkan stimulus yang merepon suatu hal tertentu dengan stimulus baru yang bersifat netral, Metode ini dapat membuat Respon yang otomatis yang tidak diinginkan dapat digantikan dengan respon yang diinginkan. Terapi ini dapat digunakan untuk mengobati penderita gangguan seperti : fobia, gangguan kecemasan, dan gangguan obsesif kompulsif.
- Systematic Desensitization
Jenis terapi yang digunakan untuk mengurangi rasa takut dan kecamasan, pada umumnya digunakan oleh para penderita gangguan fobia yang terdiri dari tiga langkah - Pertama : Pelatihan reaksi otot yang mendalam dimana seseorang harus belajar untuk santai
- Kedua : Klien diminta untuk mengurutkan daftar mengenai hal yang menimbulkan ketakutan kecil hingga ke hal yang menimbulkan ketakutan besar yang dibantu oleh seorang terapis
- Ketiga : Terapis membimbingan klien untuk mengurutkan daftar ketakutan yang paling kecil untuk melihatnya, membayangkannya, atau bahkan menghadapinya tanpa memaksanya dengan bimbingan yang santai.
- Aversion Therapy
Adalah suatu bentuk terapi perilaku dengan suatu perilaku yang tidak diinginkan dipasangkan dengan sesuatu yang diinginkan untuk mengurangi frekuensi perilaku tersebut, contohnya seorang pecandu rokok yang berjumpa dengan terapis diberikan metode rpkpk cepat dimana klien hanya boleh merokok selama 5- 6 detik saja. - Exposure Therapy
Dikenal dengan teknik eksposur yang merupakan suatu teknik perilaku yang mengenalkan individu dengan suatu rangsangan yang menghubungkan suatu kecemasan atau suatu ketakutan dalam kondisi yang terkontrol untuk memperoleh ilmu baru. Tekni eksposur yang terjadi secara cepat dan intens deikenal dengan floodung. Floodig merupakan salah satu teknik terapi yang menghibungkan klien dengan objek atau situasi yang memicu rasa takut serta klien dicegah untuk menghindari hal tersebut dengan tekni pengobatan yang cepat dan intens.
b. Therapies Based On Operant Conditioning.
Tekni yang cenderung mengendalikan perilaku dibandingkan mencari tau penyebab dari perilaku tersebut terjadi :
- Modeling
Dilakukan dengan observasi dan meniru suatu model, Terapi ini dikemukakan oleh Albert Bandura yang mengatakan bahwa seseorang dapat mengendalikan ketakutannya dengan mengembangkan kemampuan sosial dengan belajar melihat orang lain sebagai role model dapat mengendalikan ketakutannya sendiri. Dalam prosesnya seorang model akan mendemonstrasikan perilaku yang diinginkan suatu tahapan sesuai langkah demi langkah. - Using Reinforcement
Adalah menguatkan respon klien dengan memberikan suatu yang menyenangkan (penguatan positif) atau dengan menghilangkan repon yang tidak ia senangi (penguatan negatif). - Using Extinction
Adalah teknik terapi dengan menghilangkan penguat (perhatia seseorang terhadap orang tersebut yang dapat dilihat dari perilaku yang dilakukan klien) dengan tujuan mengurangi frekuensi suat respon tertentu. - Behavioral Activation
Dengan mengenali kembali individu ke lingkungan dan rutinitas mereka untuk meningkatkan peluang penguatan positif agar klien dapat kembali menjalani aktivitasnyanya dengan masyarakat sosial kembali.
Cognitive Therapist
Terapi yang ditemukan oleh Aaron T.Beck ini bertujuan untuk membantu seseorang mengubah pola pikir mereka yang menyebabkan pemikiran maladaptif
Ada beberapa jenis distorsi pemikiran yang dapat meyebabkan perasaan negatif yaitu :
Terapi yang ditemukan oleh Aaron T.Beck ini bertujuan untuk membantu seseorang mengubah pola pikir mereka yang menyebabkan pemikiran maladaptif
Ada beberapa jenis distorsi pemikiran yang dapat meyebabkan perasaan negatif yaitu :
- Selective Thinking
Memfokuskan sesuatu pada satu aspek atau situasi dengan mengabaikan suatu fakta yang relevan lain yang bertujuan untuk mengurangi pemikiran negatif. - Arbitrary Inference
Menyimpulkan sesuatu tanpa bukti yang dilakukan oleh seseorang. - Overgeneralization
Mengambil kesimpulan berdasarkan suatu kejadian dang menganggap bahwa kesimpulan yang sama dapat berlaku dengan kejadian lain yang tidak memiliki kesamaan dengan kejadian aslinya. - Magnification and Minimization
Seseorang memperbesar suatu kejadian yang buruk tanpa melihat kejadian baik yang terjadi. - Personalization
Seseorang yang menyalahkan dirinya dan beranggapan bawa dirinya bertanggung jawab atas hal yang berhubungan dengan individu tersebut.
a. Cognitive- Behavioral Therapy (CBT)
Suatu terapi dengan membantu klien dalam menyelesaikan suatu masalah dengan belajar berpikir secara rasional dan logis yang akan mempengaruhi perilaku seseorang. Terdapat tiga elemen dasar CBT yaitu :
Suatu terapi dengan membantu klien dalam menyelesaikan suatu masalah dengan belajar berpikir secara rasional dan logis yang akan mempengaruhi perilaku seseorang. Terdapat tiga elemen dasar CBT yaitu :
- Kesadaran mempengaruhi perilaku
- Kesadaran dapat diubah
- Perubahan perilaku yang dapat terjadi jika dan perubahan kesadaran
- Kesadaran dapat diubah
- Perubahan perilaku yang dapat terjadi jika dan perubahan kesadaran
TIGA TUJUAN UTAMA PERILAKU-KOGNITIF (CBT)
- Meredakan gejala dan membantu klien dalam menyelasaikan permasalahan.
- Menyusun strategi yang mana klien dibantu oleh terapis untuk dapat mengatasi masalah di masa depan.
- Membantu klien dalam megubah cara berpikirnya yang awalnya irasonal yang akan merugikan dirinya sendiri menjadi pemikiran yang rasional sehingga dapat membantu diri sendiri dan lebih positf.
b. Ellis And Rational Emotibe Behavior Therapist
Terapi CBT yang diciptakan oleh Albert Ellis yang memberikan terapi dengan membiarkan klien belajar untuk menentang kayakinan tidak rasional mereka dengan pernyataan yang lebih rasional dan membantu. REBT seorang terapis menantang peryataan klien dengan memberikan arahan kepada klien, dengan menggunakan behavioral techniques untuk mengubah perilaku, dan berdebat dengan klien tentang rasionalitas dari pernyataan yang mereka sampaikan.
Terapi CBT yang diciptakan oleh Albert Ellis yang memberikan terapi dengan membiarkan klien belajar untuk menentang kayakinan tidak rasional mereka dengan pernyataan yang lebih rasional dan membantu. REBT seorang terapis menantang peryataan klien dengan memberikan arahan kepada klien, dengan menggunakan behavioral techniques untuk mengubah perilaku, dan berdebat dengan klien tentang rasionalitas dari pernyataan yang mereka sampaikan.
Terapi Kelompok/ Group Therapies
Melibatkan beberapa orang dimana sekelompok klien dengan masalah yang sama berkumpul bersama dibantu oleh satu terapis mengadakan sesi pribadi dan tatap muka dengan mendiskusikan permasalahan mereka (Yalom,1995). Ada beberapa cara yang dapat dilakukan dalam terapi kelompok yaitu: Terapis dengan menggunakan wawasan atau gaya kognitif-perilaku, dengan memusatkan terapi kepada orang, Gestalt dan perilaku tampaknya bekerja lebih baik dalam pengaturan kelompok dari pada terapi secara psikodinamik dan kognitif.
Jenis-jenis terapi kelompok
Jenis-jenis terapi kelompok
a. Terapi Keluarga/ Family Counseling
- Terapi yang dilakukan dengan bertemu dengan anggota keluarga bersamaan dengan seorang konselor atau terapis untuk menyelesaikan masalah yang menpengaruhi seluruh anggota keluarga. Contoh permasalahan anggota keluarga yaitu : Masalah perkawinan, masalah dalam kedisiplinan anak, atau persaingan antar saudara.
- Kelompok konseling keluarga sendiri tidak ada anggota keluarga yang dianggap sebagai sumber "masalah" karena semua permsalahan melibatkan seluruh anggota keluarga.
- Terapi keluarga sendiri bertujuan untuk membuka permasalahan yang terjadi antar amggota keluarga baik itu komunikasi antarkeluarga, dan interaksi yang dilakukan anggota keluarga.
b. Self-help Group
- Orang memiliki permasalahan yang berkaitan dengan diri senidri dan lingkungan dimana mereka merasa bahwa orang lain tidak akan mengerti dengan permasalahan yang mereka alami.
- Metode Self-help Group dapat digunakan dengan mengumpulkan sekelompok orang dengan permasalhan yang sama tanpa campur tangan orang ketiga atau bantuan terapis.
- Keuntungan dari metode ini adalah satu kelompok yang sama tersebut sehingga mereka saling memberi dukungan sosial serta emosional yang ada dari sesei kelompok dengan permasalahan yang sama tersebut.
- Metpde Self-Help Group tidak memiliki ketua, namun memilki orang-orang yang menjadi sukarelawan yang bertanggung jawab dalam setiap ertemuan kelompok baik itu bulanan atau mingguan. Dimana penanggung jawab tersebut merupakan anggota kelompok yang memilki permasalahan yang sama dengan anggota kelompok yang lain.
Keuntungan Terapi Kelompok
- Dapat membantu orang lain yang tidak memilki kemampuann finasial untu membayar seorang terapis secara individu
- Terapis dapat melihat beberapa klien secara bersamaan den dapat melihat bagaimana interaksi yang terjadi antara satu orang denga orang lainnya yang berbeda pada satu kelompok yang sama.
- Orang-orang yang memiliki permasalahan yang sama dapat memberikan dukungan secara sosial dan emosional terhadap satu sama lain.
Kerugian Terapi Kelompok
- Dapat membagi klien dalam membagi waktu selama sesi berlangsung.
- Bagi beberapa orang yang tidak nyaman berinteraksi dengan banyak orang akan merasa kurang nyaman dan sulit untuk terbuka dalam melaksanakan terapi kelompok sehingga klien tidak merasa terapi tersebut membantunya.
- Adanya beberapa orang yang enggan berbicara dengan terbuka kepada terapis karena yang menjadi pendengar bukan hanya terapis saja sehingga ketakutan karena orang lain juga akan mendengar rahasia dan ketakutannya.
- Efektif jika dilakukan dalam jangkan panjang.
SEE YOU SEMESTER II 💖
Komentar
Posting Komentar